Ketua KOPITU Kritik Penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI), Minim Output dan Tidak Tepat Sasaran

Ilustrasi Pentahelix
Sumber :
  • Handoko

Untuk mencapai keberhasilan dalam ekspor UMKM Indonesia, Yoyok Pitoyo mengusulkan keterlibatan lima lembaga/institusi dalam apa yang ia sebut sebagai "Pentahelix Kesuksesan Ekspor UMKM Indonesia." Pertama, Kementerian Perdagangan dan lembaga institusi pemerintah terkait perlu lebih aktif dalam memberikan dukungan yang terarah.

Kedua, Asosiasi Pengusaha dan Asosiasi UMKM harus berperan sebagai mitra yang kuat dalam membantu UMKM meningkatkan kualitas produk dan jasa mereka. Mereka juga dapat menjadi wadah bagi kolaborasi antara UMKM.

Ketiga, Bank Himbara memiliki peran penting dalam memberikan akses permodalan yang mudah dan terjangkau bagi UMKM. Ketersediaan modal menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas produk dan ekspansi pasar.

Keempat, KBRI, Asosiasi Perdagangan, ITPC, dan Trading House dapat membantu membuka akses ke pasar internasional dan membantu UMKM menjalin hubungan bisnis yang lebih kuat di luar negeri.

Kelima, UMKM sendiri harus aktif dalam berinovasi dan meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Mereka juga perlu lebih proaktif dalam mencari peluang pasar ekspor.

Kritik tajam yang dilontarkan oleh Yoyok Pitoyo terhadap penyelenggaraan TEI adalah panggilan keras untuk pemerintah agar tidak lagi mengabaikan keberlanjutan UMKM Indonesia di pasar ekspor. Saat ini, UMKM Indonesia sedang berjuang untuk bertahan di tengah serangkaian tantangan serius.

Pemerintah perlu segera bertindak dan mengubah pendekatan mereka terhadap promosi dan dukungan UMKM. Melibatkan lima lembaga/institusi dalam "Pentahelix Kesuksesan Ekspor UMKM Indonesia" adalah langkah positif yang dapat membantu UMKM mengatasi kendala-kendala yang mereka hadapi.