9 Filsuf dan Cendekiawan Muslim yang Pemikiran dan Karyanya Mempengaruhi Peradaban Dunia

Al-Farabi
Al-Farabi
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

3. Ibnu Sina (980–1037 M) – Bapak Kedokteran Modern

Dikenal di Barat sebagai Avicenna, Ibnu Sina adalah sosok cendekiawan multitalenta yang ahli dalam filsafat dan kedokteran. Karyanya yang paling terkenal, Al-Qanun fi al-Tibb (The Canon of Medicine), menjadi buku teks utama di universitas-universitas Eropa hingga abad ke-17. Dalam filsafat, ia berusaha menyatukan antara ajaran Aristoteles dengan pandangan Islam dan memberi pengaruh besar pada pemikiran Thomas Aquinas dan skolastik di Eropa.

4. Al-Ghazali (1058–1111 M) – Penjaga Tradisi Islam

Al-Ghazali merupakan salah satu teolog dan filsuf Islam terbesar sepanjang masa. Karya terkenalnya, Ihya’ Ulumuddin, menjadi tonggak penting dalam menyatukan antara syariat dan tasawuf. Ia juga menulis Tahafut al-Falasifah (Kesesatan Para Filosof), sebagai kritik terhadap filsafat rasionalis ala Ibnu Sina dan Al-Farabi. Meski demikian, pemikirannya sangat berpengaruh, bahkan di Barat, karena ia membuka diskursus tentang hubungan antara akal dan wahyu.

5. Ibnu Rushd (1126–1198 M) – Jembatan Filsafat Timur dan Barat

Ibnu Rushd atau Averroes adalah filsuf asal Andalusia yang dikenal sebagai komentator Aristoteles terbaik di dunia Islam. Ia menulis Tahafut at-Tahafut (Kesesatan atas Kesesatan), sebagai bantahan terhadap Al-Ghazali. Dalam pemikirannya, Ibnu Rushd membela rasionalisme dan menyatakan bahwa filsafat dan agama tidaklah bertentangan. Karyanya sangat berpengaruh di Eropa dan menginspirasi lahirnya sekularisme dan rasionalisme Barat.

6. Ibnu Khaldun (1332–1406 M) – Bapak Sosiologi dan Historiografi