10 Kegilaan Kaisar Nero: Dari Meracuni Ayah Angkat hingga Membakar Roma

Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus
Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus
Sumber :
  • https://x.com/a_otama

Masa pemerintahan Nero segera berubah menjadi era teror. Dibesarkan dalam lingkungan yang dipenuhi ambisi dan pengkhianatan, Nero tumbuh menjadi penguasa yang haus kekuasaan dan tak segan membunuh siapa pun yang dianggap menghalangi jalannya. Bahkan, keluarganya sendiri tidak luput dari kekejaman tangannya.

Berikut ini 10 bukti nyata kegilaan dan kekejaman Kaisar Nero yang tercatat dalam sejarah:

1.     Membunuh Ibunya Sendiri
Setelah mengamankan tahta, Nero merasa sang ibu, Agrippina, terlalu dominan dan berbahaya bagi kekuasaannya. Ia mencoba membunuhnya dengan menjebaknya di kapal yang dibuat agar tenggelam. Saat usaha itu gagal, Nero memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Agrippina di rumahnya sendiri. Sebuah tindakan yang menunjukkan betapa ambisi bisa menghapus nurani.

2.     Meracuni Britannicus
Nero merasa terancam dengan kehadiran Britannicus, putra kandung Claudius, yang masih memiliki klaim sah terhadap tahta. Dalam sebuah jamuan makan malam, Nero meracuni Britannicus di depan banyak tamu istana. Anehnya, tidak ada yang berani menentangnya.

3.     Membunuh Istri Sendiri, Octavia
Setelah merasa bosan dan jatuh cinta pada Poppaea Sabina, Nero menyingkirkan istrinya, Octavia, dengan tuduhan palsu. Ia memerintahkan agar Octavia dibunuh, dan kepala Octavia dikirimkan kepada Poppaea sebagai bukti cinta.

4.     Menendang Istri Kedua Hingga Tewas
Nero menikah dengan Poppaea, namun emosi dan kekejamannya tidak terkendali. Dalam sebuah pertengkaran, ia menendang perut Poppaea yang sedang hamil hingga tewas. Perbuatannya menunjukkan kurangnya empati dan kontrol diri sebagai pemimpin.

5.     Menikahi Budaknya Sendiri
Dalam kegilaannya, Nero menikahi seorang budak pria bernama Sporus, yang ia paksa untuk menjalani kastrasi dan kemudian berpakaian seperti wanita. Ia menyelenggarakan pernikahan mewah di depan publik, menunjukkan betapa jauh Nero menyimpang dari norma sosial dan budaya masa itu.