Dedolarisasi oleh BRICS: Strategi Baru atau Ancaman bagi Hegemoni Dolar?

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam Pertemuan KTT BRICS di Kazan
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI

Namun, inisiatif ini semakin berkembang di BRICS. Pada pertemuan puncak BRICS di 2023, para pemimpin negara-negara anggota membahas lebih lanjut cara-cara untuk memfasilitasi dedolarisasi dalam perdagangan internasional mereka. Salah satu langkah nyata adalah dengan mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan antara negara-negara BRICS. Ini berarti bahwa Brasil dapat bertransaksi dengan China menggunakan real dan yuan, tanpa harus melibatkan dolar AS.

Dampak Dedolarisasi BRICS terhadap Ekonomi Global

Dedolarisasi BRICS berpotensi membawa dampak yang signifikan terhadap ekonomi global. Ada beberapa alasan mengapa upaya ini bisa mengubah peta ekonomi dunia.

1. Mengurangi Ketergantungan Global pada Dolar AS

Jika negara-negara BRICS berhasil mempromosikan penggunaan mata uang lokal mereka dalam transaksi internasional, ini bisa mengurangi dominasi dolar. Mengurangi ketergantungan pada dolar dapat membantu negara-negara berkembang menghindari risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar dolar, yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi mereka. Dengan lebih banyak transaksi yang dilakukan dalam mata uang lokal, negara-negara ini juga bisa memperkuat mata uang domestik mereka.

2. Peningkatan Kekuatan Ekonomi Negara Berkembang

BRICS memiliki lebih dari 40% populasi dunia dan lebih dari 30% dari PDB global. Jika BRICS berhasil menciptakan sistem pembayaran alternatif yang efektif, ini bisa menjadi alternatif yang kuat bagi sistem keuangan global yang didominasi oleh negara-negara Barat. Ini akan memberikan negara-negara berkembang lebih banyak kendali atas perekonomian mereka, dan mengurangi ketergantungan pada kebijakan ekonomi negara maju.