Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan: Sinergi Pemerintah, Rakyat, dan Sumber Daya Alam adalah Kunci
- Handoko/istimewa
Menurut laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan, potensi perikanan Indonesia mencapai 12,5 juta ton per tahun. Namun, hingga tahun 2023, hanya sekitar 55% dari potensi ini yang dimanfaatkan. Hal serupa juga terjadi di sektor kehutanan, di mana deforestasi dan eksploitasi ilegal masih menjadi masalah besar.
“Ketika sumber daya alam tidak dikelola dengan bijak, kita tidak hanya kehilangan potensi ekonomi tetapi juga merusak lingkungan dan melemahkan kedaulatan bangsa,” kata Jaya Darmawan. Ia menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan prinsip keberlanjutan, transparansi, dan kedaulatan.
Salah satu solusi yang ia usulkan adalah penguatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor strategis. Dengan pengelolaan yang lebih profesional, BUMN dapat menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus penjaga kedaulatan nasional. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengawasan pengelolaan sumber daya alam juga harus ditingkatkan.
Kolaborasi sebagai Kunci
Sinergi antara pemerintah, rakyat, dan pengelolaan sumber daya alam tidak akan tercapai tanpa kolaborasi yang erat. Menurut Jaya Darmawan, kolaborasi ini harus didasarkan pada prinsip gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
“Kita harus kembali ke nilai-nilai gotong royong. Pemerintah dan rakyat harus saling mendukung, bukan berjalan sendiri-sendiri,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam memperkuat kolaborasi ini. Platform partisipasi publik seperti e-government dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.
Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam. Misalnya, penggunaan teknologi satelit untuk memantau deforestasi atau sistem informasi geografis (GIS) untuk mengelola perikanan secara lebih efisien.