Teknologi IoT dan Digital Twin, Membangun Kota Cerdas dan Infrastruktur Masa Depan, Wawancara Dr. Adhiguna
- Handoko/Istimewa
Etika dan Tata Kelola Teknologi: Menjaga Keberlanjutan dan Nilai Bangsa
Dr. Adhiguna mengingatkan bahwa meskipun teknologi IoT dan Digital Twin menawarkan banyak peluang, implementasinya harus dilakukan dengan tata kelola yang baik dan berlandaskan nilai-nilai bangsa.
“Teknologi ini sangat kuat, tetapi jika tidak dikelola dengan hati-hati, bisa menimbulkan masalah etika dan sosial. Kita harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan oleh IoT digunakan dengan cara yang benar dan tidak melanggar privasi masyarakat,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya regulasi yang jelas untuk mengelola penggunaan teknologi ini. “Riset dan implementasi IoT dan Digital Twin harus mencerminkan nilai-nilai spiritual dan budaya bangsa. Teknologi harus menjadi alat untuk memperkuat, bukan menggerus, jati diri bangsa,” tambahnya.
Data Real-Time dan Fakta Kemajuan
IoT dan Digital Twin telah menunjukkan hasil yang nyata di berbagai negara. Di Singapura, misalnya, IoT digunakan untuk memantau kondisi udara dan kualitas air secara real-time, sementara Digital Twin digunakan untuk memodelkan tata kota secara berkelanjutan. Hasilnya, kota ini berhasil mengurangi konsumsi energinya hingga 20% dalam satu dekade terakhir.
Di Indonesia, adopsi IoT dan Digital Twin mulai terlihat dalam beberapa proyek besar, termasuk pembangunan IKN. Menurut laporan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), penggunaan teknologi ini telah membantu mempercepat proses perencanaan hingga 30% dan mengurangi kesalahan desain secara signifikan.