Hero Hore, Novel Kepahlawanan Karya Tije Ponye, Siap Saingi "Harry Potter" karya J.K. Rowling
- Aldi Candra/Istimewa
Selain promosi, Tije juga mempertimbangkan untuk menjual buku ini dalam format digital seperti PDF agar dapat diakses lebih mudah melalui ponsel. Bahkan, ia terbuka dengan ide mengubah "Hero Hore" menjadi cerita bersambung di platform online. "Jika format digital lebih diterima, saya tak ragu menjadikannya cerita berkelanjutan di portal-portal online agar lebih mudah diakses oleh pembaca," tambahnya.
Impian Menghadirkan "Hero Hore" dalam Bentuk Film
Satu impian besar Tije adalah melihat "Hero Hore" diangkat ke layar lebar. Dia membayangkan novel ini bisa menjadi film aksi, baik dalam bentuk animasi maupun live-action. Dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang membuat produksi film semakin mudah dan murah, Tije percaya bahwa film adaptasi dari karya lokal bukanlah sesuatu yang mustahil.
"Seperti 'Avengers' atau 'Agen Ali,' saya ingin melihat 'Hero Hore' mengisi layar bioskop, menghibur masyarakat Indonesia, terutama anak-anak dan remaja yang membutuhkan sosok hero lokal," ungkapnya penuh semangat. Baginya, film bisa menjadi medium yang kuat untuk menyebarkan pesan kepahlawanan kepada generasi muda.
Kehidupan Lain Tije Ponye di Luar Sastra
Selain menulis, Tije juga memiliki hobi lain yang cukup unik. Ia dikenal aktif sebagai atlet terjun payung dan telah mengikuti berbagai kejuaraan nasional. Tak hanya itu, ia juga menciptakan lagu-lagu yang telah diunggah di platform YouTube, salah satu lagunya yang terkenal berjudul "Salam Jogja." Bagi Tije, seni adalah sarana untuk mengekspresikan diri dan menginspirasi orang lain.
Peluncuran di Hari Pahlawan, Sebuah Simbol Kepahlawanan