Blue Economy Indonesia-Tiongkok: Langkah Kolaboratif untuk Ekonomi Kelautan yang Lebih Maju

Airlangga Hartarto Bertemu Dubes China
Sumber :
  • Kemenko perekonomian

Tiongkok, dengan pengalaman di Gulf of Bohai dan Laut China Selatan, menawarkan teknologi untuk meminimalkan dampak lingkungan dalam pengembangan pariwisata maritim. Teknologi ini akan sangat penting dalam menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya menarik, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Sinergi di Sektor Bioteknologi Kelautan

Kerja sama Indonesia-Tiongkok juga akan mencakup bioteknologi kelautan. Teknologi ini melibatkan pemanfaatan sumber daya laut, seperti alga dan plankton, untuk industri farmasi dan biomedis. Dengan permintaan global akan produk bioteknologi yang terus meningkat, kolaborasi ini berpotensi menghasilkan produk-produk inovatif yang mendukung kesehatan masyarakat serta memberikan nilai tambah pada sektor kelautan Indonesia.

Proyeksi Masa Depan: Harapan pada Kunjungan Presiden RI

Diharapkan bahwa dalam kunjungan Presiden RI ke Tiongkok yang akan datang, kedua negara dapat meresmikan perjanjian kerja sama yang mencakup berbagai aspek blue economy. Dukungan dari pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat mengakselerasi proyek-proyek di bidang kelautan, menjadikan blue economy sebagai tulang punggung baru dalam hubungan ekonomi Indonesia-Tiongkok.

Kunjungan ini juga menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan. Blue economy diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor kelautan dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.