Anggaran Meningkat Hampir Rp2 Triliun, Koalisi Gemuk Solusi atau Beban?

Pelantikan Kabinet Merah Putih
Sumber :
  • presidenri.go.id

Koalisi besar yang diperkirakan akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran membuat proyeksi kabinet mereka diprediksi akan memiliki lebih banyak menteri dan wakil menteri. Menurut data dari Celios, kabinet Prabowo-Gibran diperkirakan terdiri dari 49 menteri dan 59 wakil menteri. Ini artinya, jumlah kursi menteri dan wakil menteri akan meningkat drastis dibandingkan kabinet Jokowi-Amin.

Dampaknya terhadap anggaran negara jelas. Gaji dan tunjangan untuk para menteri di kabinet Prabowo-Gibran diperkirakan akan mencapai Rp88,2 miliar per tahun. Sementara itu, tunjangan wakil menteri akan meningkat menjadi Rp70,8 miliar per tahun. Anggaran operasional kementerian yang juga diperkirakan meningkat tajam, akan mencapai Rp648 miliar per tahun. Jika ditotal, proyeksi beban anggaran kabinet ini akan mencapai Rp777 miliar per tahun.

Dalam lima tahun masa pemerintahan, total peningkatan anggaran diperkirakan mencapai Rp1,95 triliun. Angka ini tentunya sangat besar dan membutuhkan perhatian khusus dalam pengelolaan APBN.

Risiko Kebijakan dalam Koalisi Gemuk

Koalisi besar yang terdiri dari berbagai partai politik tentunya memiliki tujuan menjaga stabilitas politik, namun hal ini juga menciptakan risiko kebijakan yang besar. Partai-partai politik yang masuk ke dalam koalisi sering kali memiliki kepentingan yang berbeda-beda, yang bisa memengaruhi jalannya pemerintahan.

Dalam banyak kasus, koalisi besar justru bisa menciptakan kebuntuan dalam pengambilan keputusan. Setiap partai dalam koalisi berusaha untuk mengamankan kepentingannya masing-masing, yang pada akhirnya bisa menghambat laju kebijakan yang seharusnya diterapkan untuk kepentingan nasional. Jika tidak dikelola dengan baik, koalisi gemuk justru bisa menciptakan pemerintahan yang kurang efektif dan terhambat dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Implikasi Jangka Panjang untuk Keuangan Negara