Ancaman E-Commerce Asing Terhadap UMKM Lokal: Kasus Temu dan Dampaknya di Indonesia

e-commerce
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan platform e-commerce asing semakin pesat di Indonesia, dan salah satu pemain yang semakin mendominasi pasar adalah Temu, platform asal Tiongkok. Keberadaan Temu dan platform sejenis menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Harga murah yang ditawarkan oleh Temu tidak hanya menarik perhatian konsumen, tetapi juga menimbulkan ancaman serius terhadap keberlangsungan UMKM lokal. Bagaimana persaingan ini mempengaruhi UMKM? Mari kita telaah lebih dalam.

1. Persaingan Harga yang Tidak Seimbang

Salah satu masalah utama yang dihadapi UMKM lokal dengan kehadiran Temu adalah persaingan harga yang tidak seimbang. Temu dapat menawarkan harga produk yang jauh lebih rendah karena mereka memotong rantai distribusi dan bekerja langsung dengan produsen di Tiongkok. Di sisi lain, UMKM lokal sering kali harus memperhitungkan biaya produksi, distribusi, dan pajak yang lebih tinggi, sehingga sulit untuk menawarkan harga yang serendah Temu. Hal ini membuat banyak konsumen beralih ke platform asing, yang pada akhirnya mengurangi pangsa pasar UMKM lokal.

2. Tekanan untuk Menurunkan Kualitas

Dalam upaya bersaing dengan harga murah yang ditawarkan Temu, beberapa UMKM lokal mungkin merasa tertekan untuk menurunkan kualitas produk mereka guna menekan biaya. Namun, ini bisa menjadi pedang bermata dua. Menurunkan kualitas demi harga rendah mungkin akan menarik konsumen dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak reputasi UMKM dan mengurangi kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.

3. Ketergantungan pada Pasar Domestik

Platform seperti Temu memiliki jaringan distribusi global yang luas, yang memungkinkan mereka menjangkau pasar internasional. Sementara itu, UMKM lokal sering kali hanya bergantung pada pasar domestik. Ketidakmampuan untuk menjangkau pasar internasional ini membuat UMKM lokal berada pada posisi yang kurang menguntungkan, terutama dalam menghadapi persaingan dari platform asing yang memiliki akses global.