Peringati 69 Tahun K-SARBUMUSI: Serukan Revolusi Ketenagakerjaan di Era Prabowo-Gibran

Pemotongan Tumpeng 69 Tahun K- Sarbumusi
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Pengembangan Keterampilan: Menjawab Tantangan Masa Depan

Isu lainnya yang menjadi perhatian SARBUMUSI adalah pengembangan keterampilan buruh. Perubahan teknologi dan tren industri global memaksa buruh untuk beradaptasi dengan cepat, tetapi banyak dari mereka belum siap. SARBUMUSI menuntut pemerintah untuk menyusun peta jalan dan strategi nasional yang mendukung penguatan keterampilan buruh. Irham Ali Saifuddin mengatakan, “Kita butuh roadmap keterampilan buruh yang tidak hanya relevan dengan tantangan saat ini, tapi juga siap menjawab tuntutan dunia kerja di masa depan.”

Statistik dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) menunjukkan bahwa 60% pekerjaan yang ada saat ini kemungkinan besar akan berubah atau hilang dalam dua dekade mendatang akibat perkembangan teknologi. Pemerintah harus segera merespons perubahan ini dengan kebijakan pelatihan vokasional yang sinergis antara dunia usaha dan pendidikan.

Jaminan Sosial yang Inklusif: Melindungi Pekerja Sektor Informal

Dalam konteks jaminan sosial, K-SARBUMUSI mendesak pemerintah untuk memperluas cakupan jaminan sosial yang inklusif, terutama bagi pekerja di sektor informal. Data BPS menunjukkan bahwa sekitar 57% tenaga kerja di Indonesia bekerja di sektor informal, yang seringkali tidak mendapatkan akses jaminan sosial.

“Pekerja sektor informal adalah tulang punggung ekonomi kita. Mereka berhak mendapatkan perlindungan sosial yang setara dengan pekerja formal,” ujar Irham Ali Saifuddin. Tantangan yang dihadapi oleh sektor ini bukan hanya soal perlindungan hukum, tetapi juga inklusi kebijakan yang memastikan hak-hak dasar mereka terpenuhi.

Peringatan Harlah ke-69 SARBUMUSI menjadi momentum penting untuk mengangkat kembali isu-isu ketenagakerjaan yang selama ini terpinggirkan. Dengan pemerintahan baru Prabowo-Gibran, harapan untuk perubahan positif bagi buruh semakin nyata. "Ini adalah momen penting bagi buruh Indonesia. Kita tidak bisa terus menunda perubahan yang akan menentukan masa depan pekerja di negeri ini," tegas Irham Ali Saifuddin.