Terkait Kebijakan Tarif Impor 200% dan Perlindungan Industri Dalam Negeri, Begini Kata Luhut

Menko Marves Luhut B. Panjaitan
Sumber :
  • Kemenko Marves

Hubungan dengan Tiongkok dan Kemitraan Strategis

Tiongkok adalah salah satu mitra komprehensif strategis terpenting Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi. Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik ini dengan terus berkomunikasi dan berdialog terkait langkah-langkah kebijakan antar kedua negara.

“Kami ingin memastikan bahwa hubungan baik Indonesia dengan negara mitra terus mengedepankan prinsip saling percaya, saling menghargai, dan saling melengkapi. Saya memahami betul kemitraan strategis dengan negara sahabat adalah kemitraan yang senasib sepenanggungan, khususnya dalam keadaan global yang tidak menentu seperti yang terjadi pada saat penanganan COVID-19,” ujar Menko Luhut.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), impor tekstil dan produk tekstil (TPT) mengalami peningkatan sebesar 5,7% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh permintaan dalam negeri yang tinggi, namun di sisi lain juga mengancam industri TPT lokal. Kebijakan pengenaan tarif impor ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi industri dalam negeri dan mendorong peningkatan produksi lokal.

Selain itu, data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa impor pakaian bekas meningkat sebesar 8% pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat untuk melindungi industri tekstil dalam negeri dari praktik perdagangan yang tidak fair dan barang selundupan.

Dengan berbagai langkah yang telah diambil, Pemerintah Indonesia berusaha untuk menjaga keseimbangan antara melindungi kepentingan nasional dan menjalin kemitraan strategis dengan negara-negara lain. Kebijakan pengenaan tarif impor sebesar 200 persen ini merupakan bagian dari upaya tersebut, dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan industri dalam negeri.