IDULADHA 2024: Ketika Gama Abilawa Memudahkan Proses Penyembelihan Hewan Kurban...
Senin, 17 Juni 2024 - 00:02 WIB
Sumber :
- Istimewa
Yogyakarta, WISATA - Hari raya Iduladha jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024.
Di seluruh dunia, umat muslim menggelar salat Ied di lapangan terbuka, maupun masjid.
Usai pelaksanaan salat, akan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.
Begitu pula di Indonesia.
Kini, proses penyembelihan hewan kurban semakin mudah dengan kehadiran Gama Abilawa.
Itulah yang mendorong tim dosen Fakultas Peternakan (Fapet) UGM yang diketuai Ir. Panjono, S.Pt, MP, Ph.D, IPM, ASEAN. Eng mengembangkan portable restraining box (alat perebah sapi portabel).
Dengan sistem portable, maka restraining box juga bisa digeser dan digunakan di lokasi yang berbeda secara bergiliran.
Menurut Panjono, selama ini, restraining box hanya digunakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
”Nah, tanpa portable restraining box ini, untuk merebahkan sapi, seringkali dilakukan tanpa cara yang benar, bahkan cenderung kasar, sehingga mengakibatkan sapi mengamuk. Sapi yang mengamuk ini akan sulit dikendalikan, sehingga dapat melukai petugas atau orang-orang yang berada di sekitar lokasi penyembelihan,” ujar Panjono.
Panjono berharap, portable restraining box ini bisa menjadi terobosan inovatif dan produktif untuk membantu pihak-pihak yang tidak menyelenggarakan penyembelihan sepanjang tahun, seperti panitia kurban.
Lantas bagaimana cara mengoperasikan Gama Abilawa?
Pertama, sapi yang akan disembelih, digiring masuk dengan tenang ke dalam kotak, tanpa menyebabkan sapi tersebut stres.
Di bagian belakang restraining box terpasang crush (lorong), semacam jalan setapak yang dibatasi pagar pada bagian kanan kirinya.
Bagian ini sebagai jalan untuk memudahkan sapi masuk ke dalam kotak (box).
Box ini diposisikan berdiri, dimana pintu (ada di sebelah belakang) dalam posisi dibuka, sehingga sapi bisa masuk ke dalam box.
Setelah sapi masuk, masing-masing kaki sapi diikat dengan tali dan ditambatkan pada box, sehingga kaki tidak bisa lagi menendang-nendang saat proses penyembelihan berlangsung.
Kemudian, pada sisi box sebelah kiri, dijepitkan ke badan sapi (dengan bantuan besi ulir) sehingga sapi tak bisa lagi bergerak bebas.
Sedangkan bagian kepala, diikatkan ke bagian pipa besi sandaran kepala, sehingga kepala tidak bisa bergerak.
Dengan posisi seperti ini, sang penyembelih sapi bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Selanjutnya box diputar sehingga posisi sapi rebah.
Bila sudah seperti ini, saatnya dilakukan penyembelihan.
Setelah beberapa menit dan sapi dipastikan sudah mati serta tidak bergerak-gerak lagi, bagian penutup atas (ada di atas punggung sapi) dibuka.
Sapi dikeluarkan dari box, dan ditaruh di atas papan geseran untuk selanjutnya dibawa ke tempat pengulitan dan proses lanjutannya, seperti membersihkan jeroan, memotong daging, tulang, kepala hingga mengemas ke dalam wadah yang sudah disiapkan.
Portable restraining box mulai digunakan pada tahun 2019, namun gagal berfungsi.
Selanjutnya, alat tersebut disempurnakan dan berhasil digunakan pada tahun 2020.
Penggunaan Gama Abilawa berupa portable restraining box (alat perebah sapi portable) memberi kemudahan bagi panitia kurban saat penyembelihan hewan kurban.
Gama Abilawa terus menjalani proses perbaikan sehingga benar-benar bermanfaat dan mudah dioperasikan oleh siapapun.
“Untuk biaya pembuatan, sekitar 20 juta rupiah," ujar Panjono.