Memaknai Perayaan Cap Go Meh di Surabaya sebagai Simbol Toleransi Suku dan Agama di Indonesia
- IG/surabayasparkling
Surabaya, WISATA – Cap Go Meh adalah sebuah budaya yang dirayakan oleh komunitas Tionghoa di Indonesia. Perayaan ini biasanya jatuh pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Cap Go Meh merupakan bagian dari Festival Yuanxiao yang dirayakan di seluruh dunia oleh masyarakat Tionghoa.
Festival Cap Go Meh merupakan perayaan yang meriah dan penuh warna, dirayakan oleh komunitas Tionghoa di berbagai kota di Indonesia. Di Surabaya, Cap Go Meh dirayakan pada 25 Februari 2024 malam di Balai Kota, dengan berbagai kegiatan seperti: pawai, pesta kembang api, tarian naga, dan tentu saja hidangan khas Tionghoa.
Pihak Pemerintah Kota Surabaya dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa di Surabaya membagikan 10.000 porsi Lontong Cap Go Meh kepada warga. Makanan ini dimasak oleh 50 pelaku UMKM Surabaya dan menjadi bentuk komitmen bahwa Balai Kota Surabaya adalah rumah toleransi, tempat semua agama dan budaya dapat merayakan momen penting, Karena Perayaan Cap Go Meh bukanlah ritual keagamaan, melainkan sebuah tradisi budaya. Oleh karena itu, semua lapisan masyarakat dapat merayakannya tanpa memandang suku, agama, atau etnis.
Makna dan tradisi yang terkait dengan Cap Go Meh itu sendiri dikutip dari berbagai sumber adalah: