YOGYAKARTA: Batik Kayu, Menjadi Napas Panjang Masyarakat Krebet, Bantul

Batik Kayu Krebet, Bantul, Napas Ekonomi Warga
Sumber :
  • bantulkab.go.id

Yogyakarta, WISATA Desa wisata Krebet yang terletak di Dusun Krebet, Kalurahan Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, merupakan sentra penghasil batik kayu.

Sentra kerajinan batik kayu di Krebet ini, mayoritas adalah perajin yang membuat aneka produk dari kayu dengan finishing batik.

Agus Jati Kumara, salah satu perajin di Krebet menjelaskan, dahulu, awalnya hanya ada perajin patung dan perajin batik kain.

Lalu, mereka mengkombinasikan kayu dengan batik dan ternyata bisa diolah dengan proses yang sama.

Saat ini, perajin yang masuk ke dalam anggota koperasi berjumlah 58 orang, sedangkan orang yang bekerja di kerajinan itu berjumlah 350 orang, yang hidupnya, juga dari kerajinan batik kayu.

“Untuk proses produksi, terbagi di setiap sanggar itu melakukan produksi masing-masing. Mereka bekerja itu sesuai dengan permintaan. Ada yang spesialis membikin wayang, ada yang spesialis membikin topeng, dan ada yang spesialis membatik. Jadi ada beberapa kelompok yang mempunyai spesialisasi masing-masing sehingga memudahkan ketika ada permintaan,” ujar Agus.

Agus menambahkan, untuk proses pemasaran, setiap sanggar memiliki cara tersendiri.

Ada juga yang dipasarkan melalui koperasi Sidokaton yang mengampu perajin yang ada di Desa Wisata Krebet.

Volume produksinya pun, berbeda-beda.

Ada yang sebulan bisa mencapai 20 ribu item, ada yang 500 item, dan ada juga yang 100 item, tergantung permintaan dan tergantung jenis produk yang dibuat.

Beberapa segmen pasar, membeli hasil batik kayu untuk dijual kembali.

Ada pula yang membeli untuk suvenir maupun kegiatan paket edukasi untuk mengenalkan muatan lokal membatik di kayu.

“Tantangan seorang perajin di sini, adalah sekarang era pemasaran secara digital, karena baru sebagian kecil orang menguasai pemasaran digital dan mereka membutuhkan sebuah kegiatan pelatihan pemasaran. Untuk inovasi berdasarkan dengan permintaan pembeli, lalu membuat gambar dan desain sendiri,” tutur Agus.

Agus mengharapkan batik kayu di Krebet, dapat hidup dan menjadi napas ekonomi bagi warga.

(Sumber: bantulkab.go.id)

Inilah Jadwal 10 Event Unggulan dalam KEN 2024 di Berbagai Kota, Catat Jangan Sampai Ketinggalan!