HUT DKI: 11 Tempat Wisata Sejarah di Jakarta (Bagian 2 – habis)
- Oleh SBudiMasdar - Karya sendiri, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=117268262
Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) menjadi wadah berkumpulnya para seniman di seluruh Indonesia untuk menampilkan kreasinya baik dalam bentuk karya seni, drama teatrikal, film ataupun sastra. GKJ ini memiliki sejarah perjalanan yang cukup panjang hingga menjadi gedung kesenian seperti sekarang ini. Gedung kesenian ini awalnya digagas oleh penguasa Inggris di Batavia yakni Sir Thomas Stamford Raffles untuk memenuhi kebutuhan para tentara Inggris di Batavia akan hiburan, maka dibangunlah Gedung Teater Militer pada tahun 1814.
Di masa kolonialisme Belanda Gedung Teater Militer yang terbuat dari bambu dipugar menjadi lebih kokoh dan megah bergaya empire. Bahan bangunannya didatangkan dari Eropa. Gedung yang baru itu diresmikan pada tanggal 7 Desember 1821. Waktu itu dikenal dengan nama Gedung Komedi. Di masa kemerdekaan, gedung kesenian ini beberapa kali beralih fungsi, pernah dijadikan markas Komite Nasional Indonesia Pusat oleh Presiden Soekarno, sempat juga menjadi tempat belajar mengajar perguruan Universitas Indonesia Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi (1951), menjadi bioskop City Theater oleh pemprov DKI (1968) dan akhirnya kembali menjadi gedung kesenian dengan nama Gedung Kesenian Jakarta hingga saat ini. Berbagai pertunjukan mulai dari theater, mini konser, pentas tari tradisional dan pertujukan seni lainnya bisa kita tonton disini.
Museum Taman Prasasti terletak di jalan Tanah Abang no 1, Jakarta Pusat berdiri diatas kompleks pemakaman orang asing pada jaman kolonialisme Belanda. Disini kita bisa menyaksikan keindahan ornamen makam dan batu nisan yang asli dari peninggalan jaman Belanda. Tercatat ada 993 prasasti nisan di Museum Taman Prasasti, dari jumlah tersebut, ada 32 nisan yang posisinya tetap disitu dari awal sebagai kompleks pemakaman hingga dijadikan cagar budaya sekarang ini. Ukurannya yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk digeser atau dipindahkan. Selain batu nisan kuno, kita juga bisa menjumpai koleksi keranda mayat yang unik serta miniatur makan khas dari 27 provinsi di Indonesia. Museum Taman Prasasti terbuka buat syuting film, pemotretan atau aktivitas komunitas.