Menelusuri Kampung Mas: Surga Tersembunyi di Teluk Nusalasi-Van Den Bosch

Fakfak, WISATA – Di timur jauh Indonesia, tepatnya di Distrik Karas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, terhampar sebuah kawasan konservasi pesisir yang masih sangat alami dan memikat: Teluk Nusalasi-Van Den Bosch. Di tengah lanskap perairan biru kehijauan dan perbukitan hijau yang membingkai cakrawala, terdapat sebuah destinasi yang mulai menyita perhatian para pecinta wisata alam dan konservasi—Kampung Mas.

Kampung Mas dikenal sebagai salah satu titik terbaik untuk menikmati keindahan alam Teluk Nusalasi. Panorama yang disajikan sungguh memanjakan mata: air laut sejernih kristal, gugusan mangrove yang rimbun, serta garis pantai yang bersih dan tenang. Dari berbagai unggahan di media sosial, terutama Instagram dan TikTok, banyak wisatawan lokal hingga fotografer alam yang menyebut kampung ini sebagai “hidden gem” yang belum banyak dijamah.

Menurut Mongabay Indonesia dan CNN Indonesia, kawasan Teluk Nusalasi-Van Den Bosch memang sedang diprioritaskan sebagai kawasan konservasi berbasis masyarakat. Kampung Mas menjadi bagian dari upaya tersebut—di mana penduduk lokal tidak hanya menjaga ekosistem laut dan pesisir, tapi juga mulai membuka diri terhadap kegiatan wisata edukatif berbasis lingkungan.

Di tempat ini pengunjung bisa snorkeling, menyusuri hutan bakau dengan perahu, dan menikmati senja dari pinggir kampung. Tapi yang paling penting, bisa belajar langsung dari masyarakat bagaimana hidup berdampingan dengan alam.

Keberadaan Kampung Mas juga menjadi simbol penting dari bagaimana masyarakat adat di Papua menjaga warisan leluhur mereka. Mereka tidak hanya mempertahankan hutan dan laut dari eksploitasi, tapi juga berinisiatif menjaga ekosistem untuk generasi mendatang. Ini sejalan dengan prinsip ekowisata berkelanjutan yang kini banyak digaungkan oleh pegiat konservasi.

Kampung Mas bukan sekadar destinasi pelesir; ia adalah pelajaran hidup tentang harmoni manusia dan alam. Sebuah ruang sunyi yang mengingatkan kita bahwa keindahan sejati tidak perlu ramai, cukup dijaga dan dihargai.

Halaman Selanjutnya

Sumber: mongabay.co.id dan lainnya