Pengalaman Unik Membuat Keramik di Kampung Wisata Keramik Dinoyo Malang

Membuat keramik
Sumber :
  • pixabay

Wisata – Bagi pecinta kerajinan tangan dan seni, Kampung Wisata Keramik Dinoyo di Kota Malang menawarkan pengalaman unik dalam membuat keramik dengan tangan sendiri. Kampung ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat industri keramik di Malang sejak  tahun 1957 dan telah memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.

Penemuan yang Tidak Disengaja di Danau Pátzcuaro mengungkap harta karun pra-Hispanik

Asal mula industri keramik di Malang ini dimulai pada tahun 1953 saat pembentukan Lembaga Penyelenggara Perusahaan-perusahaan Industri Departemen Perindustrian (LEPPIN).  Dulu masyarakat di sana hanya memproduksi gerabah, lalu dilanjutkan dengan membuat keramik.  

Sejak tahun 1957, Kampung Wisata Keramik Dinoyo sudah mulai muncul ke permukaan.  

KOMUNITAS GURU BROADCASTING (KGB): Berkunjung ke Binus TV, Jajaki Kolaborasi Produktif di Masa Depan

Seiring berjalannya waktu, pabrik keramik LEPPIN mengalami goncangan dan akhirnya ditutup.  Akibat penutupan tersebut industri keramik Dinoyo diteruskan oleh masyarakat sekitar dengan merintis  industri keramik skala rumah tangga.  

Lama-kelamaan usaha tersebut berkembang menjadi sentra industri di Kota Malang.  Kondisi tersebut memberi dampak positif baik ekonomi, sosial dan budaya kepada masyarakat sekitar Kelurahan Dinoyo, khususnya pengrajin.

Prakiraan Cuaca Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Tanggal 7 Juli 2024

Berbagai jenis keramik yang dijajakan meliputi mug, vas, cangkir mini, teko lucu serta berbagai jenis hiasan dan suvenir.  Pengunjung diperkenankan untuk membuat keramik dengan menggunakan bahan keramik mentah glasir.  Biasanya bahan tersebut digunakan untuk membuat permukaan pada produk kerajinan.

Proses pembuatan keramik membutuhkan 4 bahan utama, yakni bahan pengikat, bahan pelebur, bahan pengisi dan bahan tambahan.  Kaolin, fire clay, ball clay dan red clay merupakan bahan pengikat yang dibutuhkan untuk pembuatan keramik.  Sedangkan untuk bahan pelebur, pengrajin biasanya menggunakan kapur dan fespald.  Sebagai bahan pengisi, pengrajin menggunakan silika dan samot serta talk, water glass dan pyrophilit sebagai bahan tambahan. Bahan-bahan tersebut diperoleh dari Malang Selatan.

Halaman Selanjutnya
img_title