Kopi Bubuk Cap Babah Kacamata: Menelusuri Legenda Kopi Salatiga yang Melegenda
- https://gastronomy.salatiga.go.id/
Lalu, biji kopi apa yang digunakan oleh Toko Kopi Bubuk Cap Babah Kacamata? Jawabannya adalah biji kopi Robusta Green Bean yang berasal dari Temanggung, Jawa Tengah. Biji kopi ini dipilih dengan cermat, karena memang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. Setiap hari, Astono bersama dua karyawannya bekerja keras untuk menyangrai biji kopi ini secara manual, menggunakan api kayu bakar. Proses pengolahan biji kopi yang dilakukan dengan cara tradisional ini membuat cita rasa kopi menjadi lebih khas.
"Kalau biji kopi sudah disangrai, kami haluskan jadi bubuk, lalu siap dijual. Semua ini kami lakukan dengan tangan, jadi memang terasa ada perbedaannya dengan kopi yang diproduksi dengan mesin," kata Astono. Proses manual seperti ini mungkin memakan waktu lebih lama, tapi itulah yang membuat kopi Cap Babah Kacamata begitu istimewa.
Harga kopi di toko ini sangat terjangkau, dan tentu saja Anda bisa membeli kopi dalam berbagai ukuran. Untuk ukuran 1 ons (100 gram), kopi ini dijual seharga Rp 7.500. Sedangkan untuk 2.5 ons harganya Rp 18.000, dan jika Anda ingin membeli dalam jumlah banyak, 1 kilogram kopi dibanderol seharga Rp 70.000. Bagi Anda yang ingin membeli kopi ini, Anda bisa datang langsung ke tokonya atau memesan melalui telepon di nomor 085763261833. Astono pun siap mengirimkan kopi pesanan Anda ke luar kota.
Menghadapi Tantangan dan Menjaga Kualitas
Meskipun sudah ada banyak pesaing yang mencoba meniru merk dan kemasan kopi Cap Babah Kacamata, Astono tidak khawatir. "Kami sudah punya pelanggan setia, dan mereka tahu betul kualitas kopi yang kami jual. Meski ada yang meniru, tapi kopi Cap Babah Kacamata tetap punya tempat di hati mereka," jelas Astono. Bahkan, beberapa pesaing yang menjual kopi dengan merek serupa tetap tidak bisa menandingi kualitas kopi yang diproduksi di sini. Hal ini karena pelanggan sudah tahu, kopi ini hanya bisa didapatkan di toko ini, dan kualitasnya terjamin.
Astono juga menjelaskan bahwa cuaca sangat mempengaruhi produksi kopi di toko ini. "Kalau musim hujan, kami hanya bisa memproduksi sekitar 100 kilogram kopi per hari. Tapi kalau musim panas, bisa dua kali lipat," ungkapnya. Semua proses pengolahan kopi, dari pemilihan biji hingga penyangraian, masih dilakukan secara manual dan bergantung pada cuaca.
Kopi Bubuk Cap Babah Kacamata: Sebuah Tradisi Kopi Salatiga