Merayakan Usia 94 Tahun PSSI: Jauh dari Sempurna, tapi Ada Optimisme
- viva.co.id
Menurut Arya, pencapaian Timnas Indonesia U-23 di era modern ini sangat membanggakan. Meskipun persaingan sepakbola semakin ketat, Timnas Indonesia U-23 mampu bersaing dengan baik.
"Dulu, pada tahun 70-an, mungkin tingkat persaingannya belum sekeras sekarang. Saat ini, kompetisi sepakbola semakin modern dan kami mampu bersaing di level tersebut," jelas Arya.
Dalam diskusi yang digelar, PSSI Pers mendapat dukungan luas dari berbagai pihak termasuk PSSI Pers, PT Liga Indonesia Baru, ASDP, Nendia Primarasa, DAMRI, APPI, dan RS Mitra Keluarga.
Selain Arya, diskusi ini juga dihadiri oleh mantan pemain Timnas Indonesia, Budi Sudarsono, dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI), Souraiya Farina.
Budi Sudarsono menekankan pentingnya bagi PSSI untuk tidak cepat puas dengan capaian Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh PSSI, salah satunya adalah kurangnya penyerang lokal berkualitas.
"Dalam tiga hingga empat tahun ke depan, kita harus melakukan introspeksi untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Misalnya, pemain usia dini harus bermain minimal 30 pertandingan per tahun. Apakah ini sudah ideal atau belum? Oleh karena itu, kita harus terus berbenah setiap tahunnya, bahkan ketika sudah mencapai level yang bagus," ujar Budi.
Sementara itu, PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir memiliki rencana blue print yang kuat terkait dengan pengembangan sepakbola wanita. Salah satu targetnya adalah membawa Timnas Wanita Indonesia lolos ke Piala Dunia 2035 dan menjadi juara Piala Asia 2038.