Reaksi Keras Warganet China Usai Kekalahan dari Indonesia: Yang Zexiang dan Pelatih Jadi Sasaran Kemarahan

Ricky Kambuaya saat dilanggar Yang Zexiang
Sumber :
  • Tvonenews.com

Jakarta, WISATA - Kemenangan historis Tim Nasional (Timnas) Indonesia atas China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia tidak hanya disambut meriah oleh publik Tanah Air, tetapi juga memicu gejolak emosional di kalangan warganet China. Gol semata wayang Ole Romeny dari titik penalti membawa skuad Garuda melaju ke babak keempat kualifikasi, sementara China dipastikan tersingkir dari ajang prestisius tersebut.

Media China Sindir Kekalahan dari Indonesia, Netizen Jepang Balik "Tampar": Kapan China Jadi Kekuatan Asia?

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis malam (5/6/2025), menyajikan tensi tinggi sejak menit awal. Peluang demi peluang diciptakan oleh pasukan Patrick Kluivert, dan dominasi permainan terlihat jelas dari statistik penguasaan bola serta jumlah tembakan ke gawang.

Namun, titik balik pertandingan terjadi pada menit ke-40 ketika gelandang kreatif Indonesia, Ricky Kambuaya, dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh bek China, Yang Zexiang. Kejadian itu sempat menimbulkan kebingungan, karena wasit Rustam Lutfullin awalnya tidak menunjuk titik putih. Setelah berkonsultasi dengan VAR selama beberapa menit, penalti akhirnya diberikan.

Jay Idzes Diperebutkan Klub Eropa! Aston Villa hingga Juventus Siap Gelontorkan Dana Besar untuk Kapten Timnas Indonesia

Eksekusi dingin dari Ole Romeny pada menit ke-45 menjadi pembeda di laga penting tersebut. Tendangan keras ke arah berlawanan dari kiper Wang Dalei memastikan kemenangan 1-0 Indonesia. Gol ini bukan hanya menentukan hasil pertandingan, tetapi juga memastikan langkah Indonesia ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Arab Saudi, sekaligus menyingkirkan China dan Bahrain.

Reaksi Warganet China: Kritik Tajam dan Nada Satir

Rekor Gila Timnas Indonesia dan Peluang Fabio Cannavaro Latih China Jadi Sorotan Dunia!

Kekalahan ini menyulut reaksi keras dari masyarakat China, terutama di media sosial dan platform berita daring seperti Sohu. Yang Zexiang, pemain belakang dari klub Shanghai Shenhua, menjadi sasaran utama kemarahan warganet. Kesalahannya dalam melanggar Ricky Kambuaya dianggap sebagai tindakan ceroboh yang merugikan tim secara fatal.

Seorang warganet menuliskan komentar pedas, “Pemain nomor 17 Yang Zexiang hanya bisa mengoper ke belakang dan memberikan penalti.” Komentar lain bahkan menyertakan hinaan kasar, “Kepala babi berisi otak babi.” Ada pula yang mencoba meredam dengan sarkasme, “Tolong jangan menghina babi, mereka tidak pantas disalahkan untuk ini.”

Kritik juga diarahkan pada performa Yang yang dinilai pasif sepanjang laga. “Tidak ada bagusnya sama sekali, berjalan sembari tidur di sepanjang laga, melanggar dan memberikan poin kepada Timnas Indonesia,” tulis warganet lainnya dengan kesal.

Pelatih Branko Ivankovic Turut Jadi Sasaran

Selain Yang Zexiang, pelatih kepala tim nasional China, Branko Ivankovic, juga tidak luput dari amarah publik. Banyak yang menyalahkan strategi konservatif dan pendekatan taktisnya yang dianggap ketinggalan zaman.

“Ivan benar-benar sampah. Bahkan jika dia tidak melakukan kesalahan dalam laga ini, tidak ada yang spesial darinya,” ujar seorang warganet. Komentar lain menyebutkan, “Gaya melatih kuno tidak bisa mengembangkan taktik dalam cara yang spesifik!”

Ketidakpuasan terhadap Ivankovic sudah mengemuka sejak kekalahan sebelumnya melawan Arab Saudi di kandang sendiri. Kini, kekalahan dari Indonesia makin mengukuhkan kekecewaan publik terhadap performa tim nasional China di bawah asuhannya.

Jalan Terjal China dan Harapan Baru Indonesia

Kekalahan ini memastikan bahwa China tak lagi memiliki peluang untuk melanjutkan ke fase berikutnya, meskipun masih menyisakan satu pertandingan kontra Bahrain. Sayangnya, laga tersebut tak lagi menentukan karena kedua tim telah dipastikan gugur.

Sebaliknya, Indonesia akan menghadapi tantangan berat selanjutnya dengan bertandang ke Suita City Stadium, Jepang, pada 10 Juni 2025. Meski laga ini tidak lagi memengaruhi kelolosan Indonesia, namun menjadi kesempatan emas untuk mengukur kekuatan menghadapi tim raksasa Asia.

Kiprah Garuda Muda sejauh ini telah menciptakan sejarah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola Indonesia, timnas berhasil menembus babak keempat Kualifikasi Piala Dunia. Tidak hanya itu, kemenangan atas China menjadi simbol kebangkitan sepak bola nasional di kancah Asia.

Pujian dari AFC dan Harapan Masa Depan

Atas performa gemilang tersebut, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pun memberikan pujian melalui akun resmi mereka di platform X (dahulu Twitter). “Mimpi Garuda untuk Piala Dunia tetap hidup,” tulis akun @afcasiancup. Mereka juga menggarisbawahi pentingnya penalti Ole Romeny yang mengamankan kemenangan Indonesia atas China.

Kini, publik Indonesia mulai membangun harapan baru bahwa tiket ke Piala Dunia 2026 bukan sekadar angan, melainkan target realistis yang bisa dicapai. Jika konsistensi dan mental juara seperti ini terus dijaga, bukan tidak mungkin mimpi besar itu bisa menjadi kenyataan.