Radja Nainggolan: Bintang Berdarah Batak yang Enggan Bela Timnas Indonesia Meski Berkarier Cemerlang di Eropa
- Tvonenews.com
Jakarta, WISATA — Nama Radja Nainggolan sempat mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia ketika ia bergabung dengan Bhayangkara FC di musim 2023/2024. Pemain berdarah Batak ini dikenal luas di kancah internasional, khususnya karena kiprahnya di Serie A Italia dan Timnas Belgia. Namun, meski memiliki darah keturunan Indonesia dari sang ayah, Radja memilih untuk tidak membela Timnas Garuda.
Karier Nainggolan di Eropa tergolong gemilang. Sejak usia 10 tahun, ia telah bergabung dengan klub Italia, Piacenza, dan menunjukkan bakatnya sebagai gelandang tangguh. Tiga tahun berselang, ia direkrut oleh klub Serie A, Cagliari, dan menjadi andalan selama empat musim.
Performa impresif Nainggolan di Cagliari menarik minat klub besar seperti AS Roma, yang akhirnya merekrutnya pada tahun 2014. Bersama Roma, ia mencatatkan 138 penampilan dan mencetak 26 gol. Namanya kian bersinar hingga kemudian pindah ke Inter Milan. Bahkan, klub sebesar Juventus sempat menunjukkan ketertarikan terhadapnya.
Tak hanya di level klub, Radja juga memiliki rekam jejak apik bersama Timnas Belgia. Ia memulai debutnya pada 2009 dan mengoleksi 30 caps bersama tim nasional senior, termasuk tampil di ajang Piala Dunia. Nainggolan dikenal sebagai pemain bermental baja dengan gaya bermain agresif dan penuh determinasi.
Namun, di balik kesuksesannya, ada satu hal yang kerap menjadi perbincangan: keengganannya membela Timnas Indonesia. Meski memiliki peluang besar untuk memperkuat skuad Garuda, Radja mengaku bahwa kondisi sepak bola Indonesia pada masa itu belum cukup berkembang.
"Delapan belas tahun lalu ketika saya pertama kali bermain untuk Belgia, saya rasa Indonesia belum ada di titik seperti saat ini. Jadi kalau kita berandai-andai 18 tahun lalu, semua hal bisa berubah," kata Nainggolan dalam sebuah wawancara di Jakarta dua tahun lalu.
Pernyataannya mencerminkan realita bahwa saat itu PSSI dan sistem sepak bola nasional belum sematang sekarang. Pilihan Radja untuk tetap memperkuat Belgia pun dianggap wajar oleh banyak pihak.