Megawati Hangestri: Sang Megatron yang Masih Disanjung Korea Meski Sudah Pulang ke Indonesia

Megawati Hangestri Bersama Para Pemain Red Sparks
Sumber :
  • Tvonenews.com

Jakarta, WISATA - Meski kini telah kembali ke Tanah Air, nama Megawati Hangestri tetap bergema di media dan hati publik Korea Selatan. Bintang voli asal Jember ini tak hanya meninggalkan jejak prestasi, tetapi juga kenangan emosional mendalam yang tak mudah dilupakan oleh para pencinta Liga Voli Korea.

Bukan Korea atau Turki? Megawati Hangestri Diduga Siap Gabung Giovanna Milana di Liga Amerika!

Megawati mendarat di Indonesia pada Jumat, 11 April 2025. Kepulangannya bukan karena cedera atau konflik kontrak, melainkan keputusan pribadi untuk menemani sang ibunda yang membutuhkan kehadirannya. Langkah ini diambil tak lama setelah musim Liga Voli Korea 2024–2025 resmi berakhir. Bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Megawati sukses menutup musim sebagai runner-up—hasil yang cukup membanggakan mengingat ketatnya persaingan di liga tersebut.

Namun, yang paling mengejutkan bukanlah statistik atau posisinya di klasemen akhir, melainkan fakta bahwa meskipun telah resmi meninggalkan Red Sparks, nama Megawati justru makin mencuat di berbagai media besar Korea.

Myrasuci Diserbu Hujatan Netizen! Kembali ke Timnas Voli Putri, Megawati Malah Bikin Pemain Ini Jadi Sasaran Kritik

Salah satunya datang dari media olahraga ternama sports.khan, yang bahkan menjadikan kepulangan Megawati ke Indonesia sebagai headline. “Mega bertolak ke Indonesia melalui Bandara Internasional Incheon, diantar oleh pelatihnya Ko Hee-jin,” tulis mereka dalam sebuah artikel yang sarat pujian.

Pemain Kuota Asia Terbaik

Megatron Kembali! Megawati Hangestri Perkuat Timnas Voli Putri di SEA V League 2025, Yolla Yuliana Resmi Pensiun!

Dalam artikel tersebut, Megawati digambarkan sebagai “pemain kuota Asia terbaik musim lalu.” Julukan ini bukanlah sekadar basa-basi media, melainkan pengakuan resmi terhadap dampak besar yang ditorehkan Megawati dalam dua musim terakhir bersama Red Sparks.

Statistiknya pun luar biasa. Ia mencatatkan diri sebagai pencetak poin terbanyak ketiga musim ini dengan total 802 poin. Tak hanya itu, Megawati juga memuncaki daftar pemain dengan tingkat akurasi serangan tertinggi: 48,06%. Ini menjadikannya pemain asing asal Asia yang paling efisien dan berbahaya di lapangan.

“Dia membawa Red Sparks ke final kejuaraan dengan performa luar biasa. Menduduki peringkat ketiga top skor dan pertama dalam daftar tingkat keberhasilan serangan adalah bukti nyata kontribusinya,” tulis sports.khan.

Tak heran jika sosok Megawati terus dibicarakan, meski ia kini sudah jauh dari gemerlap liga Korea.

Tangis Perpisahan Sang Pelatih

Salah satu momen paling menyentuh yang membuat publik Korea semakin mencintai Megawati adalah adegan perpisahannya di bandara. Ko Hee-jin, pelatih kepala Red Sparks, secara pribadi mengantarnya hingga ke pintu keberangkatan. Kamera media menangkap ekspresi sedih sang pelatih, bahkan terlihat menahan tangis ketika Megawati melangkah meninggalkan Korea.

Ini bukanlah hal biasa dalam dunia olahraga profesional, di mana hubungan pelatih dan pemain kerap bersifat formal. Tapi Megawati berhasil menembus batas itu, menjalin ikatan emosional yang tulus dengan rekan setim, pelatih, bahkan dengan publik Korea.

Foto dan video perpisahan mereka menjadi viral, dan tangis Ko Hee-jin dianggap sebagai simbol kehilangan yang dirasakan klub dan pendukungnya atas kepergian sang bintang.

Sosok Idola Baru di Dunia Voli Korea

Di mata fans Korea, Megawati bukan hanya pemain hebat. Ia adalah simbol dedikasi, kerja keras, dan kepribadian hangat yang langka di dunia olahraga. Bahkan banyak netizen Korea menjulukinya sebagai "Megatron" — gabungan antara nama Megawati dan kekuatan luar biasa ala karakter robot fiksi Transformers.

Para penggemar menilai kepergiannya sebagai kehilangan besar, bukan hanya untuk Red Sparks, tetapi juga untuk kompetisi Liga Voli Korea secara keseluruhan. Banyak yang berharap agar Megawati bisa kembali membela klub Korea di musim-musim mendatang.

Jejak Sejarah yang Tak Terlupakan

Perjalanan Megawati Hangestri di Liga Voli Korea bukan sekadar kisah pemain asing yang sukses. Ia adalah pemain Indonesia pertama yang benar-benar diakui, disanjung, dan dicintai di salah satu liga voli paling kompetitif di Asia.

Pencapaiannya menjadi inspirasi besar bagi atlet-atlet muda Indonesia. Ia membuktikan bahwa talenta lokal bisa bersaing di level internasional jika diberi kesempatan dan terus bekerja keras.

Kini, Megawati kembali ke Tanah Air dengan kepala tegak dan hati penuh kebanggaan. Masa depannya masih misterius, namun satu hal yang pasti: kemanapun langkah Megawati selanjutnya, ia telah meninggalkan warisan yang tak akan lekang oleh waktu di Korea Selatan.

Namanya telah tertulis dalam sejarah voli Asia, dan ia telah membuka jalan bagi generasi penerus dari Indonesia untuk bermimpi lebih tinggi.

Kisah Megawati bukan hanya tentang statistik dan trofi. Ini adalah cerita tentang keberanian, pengorbanan, dan ketulusan hati. Ia pulang bukan karena kalah, tetapi karena telah menang—di hati timnya, pelatihnya, dan jutaan fans di Korea Selatan.

Kini seluruh mata menanti: apakah Megawati akan kembali ke panggung internasional? Atau justru membangun warisan di dalam negeri? Yang pasti, publik Korea tak akan pernah melupakan nama Megawati Hangestri Pertiwi—sang Megatron dari Jember.