Mengungkap Makna Kutipan Jalaluddin Rumi tentang Cinta

Jalaludin Rumi (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WWISATA - Dalam dunia sastra dan spiritualitas, Jalaluddin Rumi dikenal sebagai salah satu penyair dan filsuf Muslim terbesar sepanjang masa. Karya-karyanya, yang penuh dengan kebijaksanaan dan pemahaman tentang cinta dan kehidupan, tetap relevan hingga saat ini. Salah satu kutipan terkenalnya adalah, "Dalam cinta, apa yang kita inginkan adalah menjadikan yang tidak terlihat menjadi terlihat." Mari kita telaah lebih dalam makna dari kutipan ini.

Cinta adalah Sumber Kebahagiaan yang Sejati - Plato Murid Socrates

Memahami Kutipan Jalaluddin Rumi

Kutipan ini mengandung pemahaman mendalam tentang esensi cinta, di mana cinta bukanlah sekadar perasaan atau pengalaman fisik, tetapi juga melibatkan dimensi spiritual yang lebih dalam. Rumi menyoroti bahwa cinta memiliki kekuatan untuk membuka mata kita terhadap keindahan yang tidak terlihat atau tersembunyi di dalam segala hal.

"Cinta adalah Dorongan Menuju Kebenaran" - Plato

Mengubah yang Tidak Terlihat menjadi Terlihat

Dalam konteks kutipan ini, "yang tidak terlihat" dapat merujuk pada realitas spiritual atau keindahan yang tidak dapat dilihat secara fisik. Cinta memiliki kekuatan untuk membuka mata batin kita sehingga kita dapat melihat dan merasakan kehadiran keindahan yang tersembunyi di sekitar kita. Ini melibatkan pengalaman peningkatan kesadaran dan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara segala sesuatu di alam semesta.

Plato Murid Socrates - "Cinta adalah Pencarian Akan Separuh yang Hilang"

Relevansi dalam Kehidupan Modern

Meskipun kutipan ini berasal dari zaman yang berbeda, maknanya tetap relevan dalam kehidupan modern. Berikut adalah beberapa cara di mana kutipan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Halaman Selanjutnya
img_title