Immanuel Kant, Sang Filsuf Pencerahan dari Jerman

Immanuel Kant
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Immanuel Kant dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam gerakan pencerahan di Jerman pada abad ke-18. Lahir pada 22 April 1724 di Königsberg, Prusia Timur, Kant tumbuh menjadi seorang filsuf yang sangat berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat. Pemikirannya yang mendalam tentang etika, epistemologi, dan metafisika telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan filsafat modern.

Pengetahuan Tanpa Etika adalah Tidak Berguna

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Immanuel Kant lahir dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang pembuat selai, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Meskipun dari latar belakang yang tidak terlalu mapan secara finansial, Kant menunjukkan bakat intelektual yang luar biasa sejak dini. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di Königsberg, ia melanjutkan studinya di Universitas Albertina, di mana ia belajar matematika, fisika, dan filsafat.

Dari Aristoteles ke Ibnu Sina: Mengapa Filsafat Masih Penting di Zaman Modern?

Kontribusi Filosofis

Salah satu kontribusi terbesar Immanuel Kant adalah karyanya yang monumental, "Kritik der reinen Vernunft" atau "Kritik Pemikiran Murni", yang diterbitkan pada tahun 1781. Dalam karya ini, Kant mengemukakan teori tentang batas-batas pengetahuan manusia, serta memberikan analisis mendalam tentang sifat pengetahuan, ruang, waktu, dan objek. Ia mengajukan konsep bahwa ada struktur dan kategori-kategori tertentu dalam pikiran manusia yang memengaruhi cara kita memahami dunia.

Pelajaran Abadi tentang Etika dan Moral dari Plato yang Masih Berlaku di Zaman Ini

Selain itu, Kant juga dikenal karena karyanya tentang etika, terutama dalam "Kritik der praktischen Vernunft" atau "Kritik Pemikiran Praktis" (1788). Dalam karya ini, ia mengembangkan teori etika deontologis, yang menekankan pentingnya kewajiban moral yang bersifat universal.

Pengaruh dan Warisan

Halaman Selanjutnya
img_title