UMM: Film Pendek "Hijau", Karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Sabet Penghargaan Internas

Hijau, Film Pendek Karya Mahasiswa UMM Sabet Penghargaan Internasional
Sumber :
  • infopublik.id

Malang, WISATA – Film Pendek berjudul "Hijau" karya Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih Penghargaan Film Pendek Internasional sebagai Juara III Kategori Video pada ajang U-Dare 1.0 USK Global Award On Disaster Resilience di Universitas Syiah Kuala, Malaysia.

Film pendek berjudul "Hijau" yang digarap oleh Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) UMM ini, berhasil mengalahkan ratusan peserta lain dari berbagai negara.

Fadhilah Azzahra Salsabila, salah seorang produser film "Hijau" menjelaskan, film itu bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga alam.

Apalagi belakangan ini, banyak pohon yang ditebang secara liar dan mengakibatkan bencana banjir dan longsor.

Lokasi pengambilan gambar banyak dilakukan di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Apalagi saat itu sedang terjadi kebakaran lahan Bromo.

Timnya juga mengambil scene penanaman bibit pohon untuk memperlihatkan proses reboisasi kepada masyarakat.

“Selain itu, kami juga menampilkan beberapa scene yang memperlihatkan situasi gunung Bromo yang terbakar habis,” katanya.

Dhila juga menceritakan, mereka juga mengambil gambar di salah satu rumah warga.

Waktu pengambilan gambar memakan waktu sekitar dua hari dan proses editing selama satu minggu.

“Short movie kami berdurasi enam menit. Meski terbilang lancar, tapi kami cukup kesulitan mencari talent utama yakni anak kecil. Namun berkat berbagai koneksi dan kenalan dari Maharesigana, akhirnya ada satu anak yang cocok memerankannya,” tutur Dhila.

Ia menegaskan, short movie yang mereka produksi cukup berbeda dengan peserta lain.

Jika tim lain membuat video yang cenderung sebagai media edukasi, Maharesigana membuat film pendek yang memiliki alur cerita namun penuh dengan pesan yang bisa disampaikan.

Menurutnya, hal itu mungkin jadi pertimbangan mereka bisa memenangkan penghargaan.

Kendati harus memeras keringat, namun ia dan tim merasa sangat bangga karena berbagai ilmu yang didapat di Maharesigana, bisa disampaikan melalui sebuah film pendek.

“Ilmu dan pengalaman yang kami miliki selama menjadi tim Maharesigana, bisa kami salurkan dengan baik di short movie ini. Semoga bisa menjadi media informatif bagi masyarakat untuk selalu menjaga alam sehingga anak cucu kita bisa menikmatinya juga,” tandasnya.

(Sumber: infopublik.id)

WISATA KULINER: Menikmati Bakso Banyu Mili di Malam Hari, Makan di Sini Ada Tata Caranya, lho!