Aristoteles dan Pandangannya tentang Kesenian dan Estetika: Seni sebagai Cermin Kemanusiaan dan Kebenaran

Aristoteles
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

FESTIVAL BUDAYA PASAR TERAPUNG 2025, Pemkab Balangan, Kalsel Tampilkan Budaya Khas Daerah

Konsep

Makna Utama

KALSEL EXPO 2025: Tampilkan 220 Stan dan Potensi Daerah, Berlangsung 10-15 Agustus 2025

Mimesis

Seni adalah imitasi realitas untuk menyampaikan makna universal

Wisata Edukasi Kampung Lempeni....Ketika Tanaman Khas Lumajang Disulap Jadi Sumber Ekonomi Baru

Katharsis

Tragedi menyalurkan emosi demi pembentukan moral

Struktur Tragedi

Plot, karakter, diksi, musik, dan spektakel membentuk kesatuan karya

Keindahan Kosmis

Keindahan sejalan dengan proporsi dan keseimbangan nilai

Seni sebagai Pendidikan

Seni mempercepat pemahaman moral dan rasional

Kontribusi pada Eudaimonia

Seni memperkaya pengalaman estetika sebagai bagian hidup bermakna

Seni Bukan Sekadar Hiburan—Tapi Jalan Menuju Kebajikan

Bagi Aristoteles, seni bukan sekadar alat hiburan atau dekorasi. Ia adalah jalan menuju pemahaman mendalam tentang manusia, moralitas, dan kebenaran. Seni yang baik menggugah emosi, menenangkan hati, dan memperkuat pikiran—semua itu vital dalam membentuk masyarakat dan individu yang bijak.

Dalam dunia modern yang sering memisahkan seni dari makna yang lebih tinggi, pandangan Aristoteles menjadi pengingat bahwa seni murni dan estetika adalah refleksi akal dan kebajikan manusia.