Seneca: Kekayaan Tidak Menghapus Masalah, Hanya Mengubah Bentuknya

Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Cuplikan layar

2.     Kesepian dan Ketidakpercayaan
Dalam banyak kasus, orang kaya kesulitan membangun hubungan yang autentik. Mereka khawatir bahwa cinta, persahabatan, dan loyalitas yang mereka terima hanyalah karena status dan uang.

Mengejutkan! Inilah Rahasia Kebahagiaan Menurut Socrates yang Terbukti Sepanjang Zaman

3.     Standar Baru yang Mencekik
Kekayaan menciptakan standar hidup baru: rumah harus mewah, kendaraan harus mahal, liburan harus eksklusif. Semua itu membutuhkan biaya dan tekanan sosial yang konstan.

4.     Tekanan untuk Terlihat Sukses
Orang kaya sering merasa harus mempertahankan citra kesuksesan. Mereka tidak boleh gagal di mata publik. Ini menciptakan tekanan batin luar biasa.

Cara Seneca Mengubah Ketakutan Jadi Kekuatan: Strategi Mental ala Stoik

5.     Ketakutan Akan Hilangnya Reputasi
Reputasi sering kali menjadi aset utama setelah kekayaan. Maka muncullah ketakutan baru: tersandung skandal, dicemooh publik, atau dijatuhkan oleh pesaing.

Kekayaan Menambah Kenyamanan, Tapi Belum Tentu Ketenangan

Kisah Tragis Akhir Hayat Seneca: Dibunuh oleh Kekuasaan yang Pernah Ia Dukung

Seneca tidak anti-kekayaan. Dalam tulisannya, ia tidak pernah menyarankan untuk hidup dalam kemiskinan. Yang ia soroti adalah bahaya menggantungkan seluruh kebahagiaan dan rasa aman pada kekayaan. Kekayaan bisa memberi kenyamanan, bisa membuka peluang pendidikan, kesehatan, dan rekreasi. Tapi ia tidak bisa memberi ketenangan batin—itu hanya datang dari dalam diri.

Karena itu, seseorang yang tidak berdamai dengan dirinya, seberapa pun kayanya, akan tetap merasa miskin. Sebaliknya, mereka yang memiliki kedamaian batin bisa merasa cukup walau hidup sederhana.

Halaman Selanjutnya
img_title