Begini Penjelasan Ilmiah Fenomena “Hari Terpendek” di Dunia pada Juli–Agustus 2025
Sabtu, 28 Juni 2025 - 06:00 WIB
Sumber :
- pixabay
- Penentuan Waktu Global: Sistem waktu universal (UTC) mengandalkan sinkronisasi dengan rotasi Bumi. Hari terpendek dapat memicu usulan “negative leap second” untuk menjaga selisih UTC ≤ 0,9 detik, meski implementasinya kompleks dan berisiko mengganggu infrastruktur jaringan dan satelit.
- Sistem Navigasi dan Satelit: Keakuratan posisi GPS dan observatorium astronomi bergantung pada model waktu yang presisi. Variasi LOD wajib diantisipasi agar data orbit satelit tidak meleset.
- Ilmu Kebumian dan Perubahan Iklim: Pemantauan tren LOD membantu peneliti memahami dampak jangka panjang perubahan iklim (misalnya pencairan glasier) terhadap stabilitas rotasi.
Baca Juga :
Final VNL 2025 Putri Panas! Italia vs Brasil dan Polandia vs Jepang Siap Bikin Jantung Berdebar
Fenomena hari terpendek pada Juli–Agustus 2025 mencerminkan dinamika internal Bumi dan interaksinya dengan sistem luar (Bulan, atmosfer, lautan).
Meskipun dampaknya nyaris tak terasa pada kehidupan sehari-hari, pemahaman dan pengukuran yang presisi krusial untuk aplikasi teknologi tinggi dan studi perubahan iklim. Ke depan, kolaborasi lembaga pemantau waktu seperti IERS dan lembaga klimatologi menjadi kunci untuk memetakan tren rotasi planet dan merancang strategi mitigasi bagi sistem-sistem kritis global.
Referensi: forestdigest.com