Eckhart Tolle: “Masa Lalu Tidak Memiliki Kekuatan atas Momen Saat Ini”

Buku “The Power of Now” Karya Eckhart Tolle
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA – Dalam dunia yang terus bergerak maju dengan kecepatan informasi dan tekanan hidup yang tinggi, kita kerap mendapati diri terjebak dalam kenangan dan luka masa lalu. Namun, melalui bukunya yang fenomenal The Power of Now, Eckhart Tolle menyampaikan sebuah kebenaran mendalam:
“The past has no power over the present moment.”

Seneca: Kebahagiaan Sejati Adalah Menikmati Saat Ini

Pernyataan ini bukan sekadar kalimat inspiratif, melainkan sebuah prinsip penting dalam psikologi spiritual modern. Tolle menekankan bahwa masa lalu hanya memiliki kekuatan atas kita jika kita mengizinkannya—dan kekuatan itu muncul bukan dari kejadian di masa lalu itu sendiri, melainkan dari pikiran kita yang terus-menerus memutar ulang memori tersebut.

Luka Lama, Daya Baru?

Zeno dari Citium: “Semua Hal Besar Dimulai dari Pengendalian atas Diri Sendiri”

Banyak orang merasa bahwa mereka tidak bisa maju karena terluka di masa lalu—entah karena kegagalan, penolakan, pengkhianatan, atau trauma. Namun menurut Tolle, semua itu hanyalah memori mental yang hidup di pikiran kita saat ini. Dengan kata lain, masa lalu tidak lagi nyata kecuali kita menghidupkannya kembali di dalam kepala kita sendiri.

“Hanya ketika kita membawa masa lalu ke saat ini—dalam bentuk emosi, ingatan, atau identitas—barulah ia bisa memengaruhi kita.”

Zeno dari Citium: “Orang Bijak Tidak Menyesali Masa Lalu, Tidak Takut pada Masa Depan”

Kuasa Momen Kini

Dalam The Power of Now, Tolle mengajak pembaca untuk merebut kembali kuasa momen sekarang. Ia menyatakan bahwa hanya dengan benar-benar hadir dalam kesadaran saat ini, kita bisa membebaskan diri dari beban masa lalu. Karena:

  • Masa lalu tidak bisa diubah.
  • Masa kini adalah satu-satunya tempat di mana perubahan bisa terjadi.

Dengan demikian, kesembuhan, pertumbuhan, dan kedamaian batin tidak akan pernah datang dari “memahami” masa lalu semata, melainkan dari menghadirkan diri secara utuh di momen kini.

Pikiran sebagai Penghubung Masa Lalu

Tolle menjelaskan bahwa satu-satunya penghubung antara masa lalu dan saat ini adalah pikiran kita sendiri. Pikiranlah yang menciptakan cerita—dan sering kali cerita itu berakar pada penderitaan atau identitas yang dibentuk oleh masa lalu.

Sayangnya, banyak dari kita yang mengidentifikasi diri dengan cerita tersebut, seolah itu adalah satu-satunya kebenaran tentang siapa kita.

Padahal, menurut Tolle:

“Kesadaran kita jauh lebih besar daripada narasi masa lalu yang kita yakini sebagai diri kita.”

Cara Melepaskan Masa Lalu

Tolle memberikan beberapa pendekatan praktis untuk membebaskan diri dari cengkeraman masa lalu:

1.     Menyadari pola pikiran – Amati kapan pikiran Anda kembali ke peristiwa masa lalu, dan sadari bahwa Anda sedang menghidupkan ulang memori, bukan mengalami kenyataan.

2.     Latih kehadiran tubuh – Rasakan napas, sentuhan kaki di lantai, atau detak jantung. Tubuh selalu berada di momen sekarang.

3.     Terima saat ini sebagaimana adanya – Penerimaan adalah langkah awal menuju transformasi.

4.     Sadari bahwa Anda bukan pikiran Anda – Ada ruang batin yang lebih luas di balik pikiran—itulah kesadaran sejati Anda.

Kesimpulan: Lepaskan Masa Lalu, Kuasai Sekarang

Kutipan “The past has no power over the present moment” bukan hanya motivasi harian, tetapi juga kunci pembebasan mental dan emosional. Masa lalu tidak memiliki otoritas atas Anda kecuali Anda memberikannya.

Momen saat ini adalah tempat Anda memiliki kekuatan. Di sinilah hidup terjadi. Di sinilah Anda bisa menciptakan, mencintai, memaafkan, dan bertumbuh.

Jadi, lepaskan beban masa lalu—bukan karena itu tidak penting, tetapi karena hidup Anda yang sebenarnya sedang berlangsung sekarang