Latih Otak Anda agar Bahagia: Kebiasaan-kebiasaan Ini Didukung Sains dan Benar-benar Berhasil
- pixabay
Malang, WISATA – Kebahagiaan itu sama eksklusifnya seperti kupu-kupu dan Anda tidak boleh mengejarnya. Jika Anda diam saja, ia mungkin akan datang dan hinggap di tangan Anda. Mungkin hanya sebentar, namun, tahukah Anda bahwa Anda juga dapat melatih otak Anda secara aktif untuk lebih sering merasakan kebahagiaan?
Penelitian psikologi menunjukkan bahwa pikiran, perilaku dan bahkan lingkungan kita dapat mengubah otak menuju kegembiraan dan kesejahteraan yang lebih besar. Sama seperti kebugaran fisik, kebugaran emosional juga memerlukan latihan untuk berkembang. Jadi, berikut ini ada beberapa kiat yang didukung oleh sains untuk melatih otak Anda agar bahagia:
Rasa Syukur
Rasa syukur adalah salah satu alat paling ampuh dalam psikologi positif. Ketika Anda fokus pada apa yang Anda miliki dan menghargainya—bahkan hal-hal kecil—otak Anda mulai mengalihkan perhatiannya dari kekurangan ke kelimpahan. Hal ini mengarah pada kelimpahan yang lebih besar dalam hidup.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menuliskan tiga hal yang mereka syukuri setiap hari melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan tingkat depresi yang lebih rendah. Jadi, ketika Anda mempraktikkan rasa syukur setiap hari, hal itu mengubah otak Anda untuk melihat hal-hal positif dalam hidup daripada stres tentang semua hal yang salah.
Susun Ulang Pikiran Negatif
Otak Anda secara alami terprogram untuk mendeteksi ancaman—mekanisme bertahan hidup yang dikenal sebagai 'bias negatif.' Namun, dengan upaya sadar, Anda dapat mengatasi mode bawaan ini dengan mengubah cara Anda menafsirkan peristiwa. Terapi Perilaku Kognitif (CBT) mendorong orang untuk menantang pikiran yang menyimpang dan menggantinya dengan pikiran yang seimbang dan realistis. Misalnya, alih-alih berpikir, "Saya gagal, saya tidak cukup baik," ubahlah menjadi, "Saya tidak berhasil kali ini, tetapi saya belajar sesuatu yang berharga." Perubahan mental ini mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri yang dapat membantu Anda mengatasi tantangan.
Habiskan Waktu di Alam
Alam memiliki pengaruh yang besar terhadap kesehatan mental seseorang. Psikolog telah menemukan bahwa menghabiskan waktu 20 menit sehari di alam dapat menurunkan kadar kortisol (hormon stres), meningkatkan suasana hati dan meningkatkan rentang perhatian. Berjalan-jalan di taman, duduk di dekat pohon atau bahkan melihat pemandangan alam dapat menenangkan pikiran dan menghubungkan Anda kembali dengan momen saat ini.
Membangun Hubungan yang Bermakna
Manusia adalah makhluk sosial dan memiliki hubungan yang bermakna adalah salah satu hal terpenting untuk kebahagiaan jangka panjang. Studi psikologi menunjukkan bahwa orang dengan ikatan sosial yang kuat cenderung tidak mengalami depresi dan lebih mungkin merasa puas. Jadi, meluangkan waktu untuk orang yang dicintai, menghabiskan waktu berkualitas dengan mereka, melakukan percakapan yang mendalam dan menunjukkan kebaikan, semua ini melepaskan zat kimia yang membuat merasa senang seperti oksitosin dan serotonin di otak.
Latih Otak Anda untuk Lebih Peka
Perhatian penuh adalah praktik memperhatikan momen saat ini tanpa menghakimi. Perhatian penuh yang teratur melalui meditasi, pernapasan dalam atau sekadar menyadari aktivitas sehari-hari, telah terbukti dapat mengecilkan pusat stres otak (amigdala) dan meningkatkan wilayah yang terkait dengan kebahagiaan dan kesadaran diri. Seiring berjalannya waktu, perhatian penuh membantu Anda menjadi lebih membumi, tidak terlalu reaktif dan lebih menghargai kesenangan hidup yang sederhana