Socrates, Sang Pencari Kebenaran: Kisah Hidup, Pengadilan, dan Warisannya

Suasana Penjara Socrates Jelang Hukuman Mati
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah filsafat dunia. Filsuf asal Athena ini dikenal sebagai simbol pencarian kebenaran, keberanian intelektual, dan dedikasi terhadap kebajikan. Ia hidup pada abad ke-5 SM, di masa keemasan Athena, ketika kota itu menjadi pusat kebudayaan, politik, dan pemikiran dunia Yunani kuno.

Dialog, Kebajikan, dan Kehidupan yang Bermakna: Warisan Tak Ternilai Socrates

Meskipun Socrates tidak meninggalkan tulisan apa pun, ajarannya tercatat melalui karya murid-muridnya, seperti Plato dan Xenophon. Namun, kisah hidupnya bukan hanya tentang filsafat, tetapi juga tentang keberaniannya menghadapi pengadilan dan hukuman mati yang akhirnya membuat namanya abadi.

Awal Kehidupan Socrates

Dari Athena untuk Dunia: Bagaimana Socrates Membangun Fondasi Kebebasan Berpikir

Socrates lahir sekitar tahun 470 SM di Athena dari keluarga kelas menengah. Ayahnya, Sophroniscus, adalah seorang pemahat batu, sedangkan ibunya, Phaenarete, bekerja sebagai bidan. Dari kedua orang tuanya, Socrates mewarisi kehidupan yang sederhana namun penuh makna.

Pada masa mudanya, Socrates tertarik pada filsafat alam, tetapi ia kemudian beralih fokus pada filsafat moral dan etika. Baginya, pertanyaan tentang bagaimana seseorang harus hidup jauh lebih penting daripada penjelasan tentang dunia fisik.

Socrates dan Seni Bertanya: Metode yang Tetap Relevan di Era Digital

Socrates dikenal karena gaya hidupnya yang sederhana. Ia memilih untuk mengabdikan hidupnya pada pencarian kebijaksanaan daripada mengejar kekayaan atau kemewahan. Filosofi hidupnya yang unik ini sering kali menarik perhatian dan kekaguman dari banyak orang di Athena, terutama kaum muda.

Metode Socrates: Seni Bertanya untuk Mencari Kebenaran

Halaman Selanjutnya
img_title