Otak Manusia Tampak Lebih Tua Beberapa Tahun setelah Satu Malam tanpa Tidur

Begadang Semalaman
Sumber :
  • pexels

Malang, WISATA – Tidak tidur satu malam saja dapat membuat otak tampak lebih tua satu atau dua tahun dalam semalam, ini menurut penelitian baru. 

Penuaan Manusia Meningkat secara Drastis pada Usia 44 dan 60 Tahun

Meskipun demikian, perubahan tersebut akan menghilang setelah tidur malam yang cukup.

Dalam sebuah penelitian yang dilansir dari Live Science, para peneliti menggunakan pembelajaran mesin untuk menghasilkan estimasi usia otak dari pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI) pada otak orang-orang yang kurang tidur, yang mereka bandingkan dengan MRI otak orang-orang yang sama setelah tidur semalaman penuh. Hasilnya, yang dipublikasikan di Journal of Neuroscience, menunjukkan bahwa satu malam kurang tidur total menghasilkan perubahan pada otak yang mirip dengan yang terlihat setelah satu atau dua tahun penuaan.

IPB: "Rantang Pintar" Asix Project Berbagi Program Inspiratif Positif ke Berbagai Kalangan

Usia otak adalah ukuran yang sangat menarik dalam hal mengamati bagaimana otak berubah akibat kurang tidur.

Para peneliti mengambil dari lima set data yang ada, yang mencakup data dari 134 peserta dalam empat kelompok: kurang tidur total (tidak tidur selama satu malam), kurang tidur sebagian (tiga jam di tempat tidur selama satu malam), kurang tidur kronis (lima jam di tempat tidur setiap malam selama lima malam) dan kelompok kontrol (delapan jam di tempat tidur setiap malam). Setiap kelompok memiliki setidaknya satu malam tidur dasar, di mana mereka menghabiskan delapan jam di tempat tidur, sebelum kurang tidur; sebagian besar kelompok juga memiliki satu malam penuh tidur pemulihan setelahnya.

KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2024: JKT48 Bakal Jadi "Pemain" ke-12 Timnas Indonesia saat Lawan Jepang

Setiap orang menjalani MRI yang dilakukan setelah setiap malam, yang memungkinkan peneliti membandingkan bagaimana otak mereka tampak sebelum dan sesudah kurang tidur dan setelah istirahat semalaman penuh.

Para peneliti menentukan usia otak peserta menggunakan algoritma pembelajaran mesin yang disebut brainageR, yang dilatih pada data dari lebih dari 3.000 orang. Algoritma yang tersedia untuk umum ini memprediksi usia kronologis seseorang dari MRI otak mereka berdasarkan pada bagaimana otak yang sehat biasanya terlihat pada usia tertentu, dalam hal volume jaringan dan cairannya. Dalam pengujian sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa brainageR dapat secara akurat memprediksi usia dalam waktu sekitar empat tahun.

Dalam studi baru mereka, para peneliti menemukan bahwa, untuk kelompok yang tidak tidur selama satu malam, brainageR memperkirakan bahwa mereka rata-rata berusia satu hingga dua tahun lebih tua daripada yang diperkirakan pada awal penelitian. Perbedaan ini menghilang setelah satu malam tidur pemulihan.

Kelompok yang mengalami kurang tidur parsial dan kronis tidak memiliki perbedaan signifikan dalam prediksi usia mereka, dibandingkan dengan kelompok kontrol. 

Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya tentang dampak kurang tidur pada otak. Ada bukti bahwa beberapa jenis perubahan terjadi di otak orang yang kurang tidur, termasuk perubahan dalam distribusi cairan dan volume materi abu-abu.

Judith Caroll, seorang profesor madya psikiatri dan ilmu bioperilaku di Universitas California, Los Angeles mengatakan, bahwa penelitian ini menemukan efek ini hanya pada kelompok yang kekurangan tidur total, sulit untuk mengatakan apa arti hasil tersebut bagi efek kekurangan tidur dalam kehidupan nyata. Perlu kiranya dilakukan juga penelitian untuk menyoroti efek pada kelompok lain, seperti peningkatan usia otak beberapa bulan. Khususnya orang-orang yang mengalami kurang tidur kronis, seperti orang-orang yang bekerja shift.

"Banyak juga orang benar-benar kesulitan tidur di siang hari ketika mereka terjaga sepanjang malam. Mungkin ini sesuatu yang harus dicermati dalam penelitian di masa datang, karena hasilnya bisa sangat berharga dan lebih informatif," kata Caroll.