Integritas Menurut Socrates: Apakah Kebajikan Masih Dihargai di Dunia Modern?

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di era digital yang serba cepat ini, di mana teknologi menguasai banyak aspek kehidupan dan nilai-nilai moral sering kali dikompromikan demi keuntungan pribadi, pertanyaan tentang relevansi kebajikan menjadi semakin penting. Socrates, seorang filsuf besar dari Yunani Kuno, menempatkan kebajikan sebagai inti dari hidup yang bermakna dan bermoral. Namun, bagaimana pandangan tentang integritas menurut Socrates dapat diterapkan di dunia modern, di mana kesuksesan sering kali diukur dari materi dan status sosial?

Pandangan Socrates tentang Kebajikan: Apakah Hidup yang Bermoral Masih Mungkin?

Integritas dalam Pemikiran Socrates

Socrates adalah sosok yang tidak hanya mengajarkan kebajikan, tetapi juga hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang ia yakini. Dalam ajarannya, integritas dan kebajikan tidak bisa dipisahkan. Socrates percaya bahwa kebajikan adalah pengetahuan, dan orang yang memahami apa yang benar dan baik akan selalu bertindak sesuai dengan kebajikan tersebut. Integritas, dalam pandangannya, adalah keteguhan untuk tetap setia pada nilai-nilai moral meskipun dihadapkan pada godaan atau tekanan.

Hidup yang Reflektif ala Socrates: Mengapa Moralitas Lebih dari Sekadar Hukum?

Socrates menunjukkan contoh integritas yang luar biasa ketika ia memilih untuk tetap teguh pada keyakinannya meskipun harus menghadapi hukuman mati. Pengadilan Athena menuduhnya merusak moral pemuda dan tidak menghormati dewa-dewa, tetapi Socrates menolak untuk mengingkari prinsip-prinsipnya. Dia memilih mati daripada hidup tanpa integritas, menunjukkan bahwa baginya, kebajikan adalah hal yang paling berharga dalam hidup.

Apakah Kebajikan Masih Dihargai di Dunia Modern?

Socrates dan Ajaran Kebajikan: Bagaimana Mencapai Hidup Bermoral?

Pertanyaan yang muncul adalah: apakah nilai-nilai seperti kebajikan dan integritas masih dihargai di dunia modern? Di tengah godaan kekayaan, ketenaran, dan kekuasaan, sering kali kita melihat banyak orang yang mengkompromikan prinsip moral mereka demi keuntungan pribadi. Dalam dunia bisnis, politik, bahkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang terjadi kasus korupsi, manipulasi, atau ketidakjujuran.

Namun, masih ada harapan bahwa kebajikan tetap dihargai. Banyak individu dan organisasi yang tetap mengedepankan integritas dalam setiap tindakannya. Dalam dunia kerja, misalnya, banyak perusahaan yang kini menjadikan etika dan integritas sebagai salah satu nilai utama dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, masyarakat semakin menyadari pentingnya integritas, terutama di tengah krisis kepercayaan terhadap berbagai institusi.

Halaman Selanjutnya
img_title