Colosseum: Karya Besar Vespasian yang Tak Lekang oleh Waktu, Apa Rahasianya?
- Image Creator Bing/Handoko
Desain Arsitektur yang Revolusioner
Selain material yang kuat, desain arsitektur Colosseum juga memainkan peran besar dalam keawetannya. Colosseum dirancang dengan empat lantai, yang masing-masing dibangun dengan menggunakan lengkungan-lengkungan besar. Lengkungan ini tidak hanya memberikan estetika visual yang menawan, tetapi juga membantu mendistribusikan beban secara merata ke seluruh struktur. Inilah salah satu alasan mengapa Colosseum mampu menahan tekanan dari waktu dan peristiwa alam yang merusak.
Sistem pintu masuk dan keluar di Colosseum juga sangat revolusioner pada zamannya. Dengan 80 pintu masuk yang disebut vomitoria, ribuan penonton bisa masuk dan keluar dari amfiteater dalam waktu singkat. Desain ini memungkinkan sirkulasi penonton yang efisien dan aman, sebuah konsep yang bahkan masih digunakan dalam desain stadion modern.
Teknologi Bawah Tanah: Hypogeum
Fakta menarik lainnya adalah adanya struktur bawah tanah di Colosseum yang disebut hypogeum. Hypogeum adalah sistem terowongan dan ruang-ruang yang digunakan untuk menyimpan hewan dan peralatan yang diperlukan untuk pertunjukan. Selain itu, lift-lift yang dioperasikan dengan tangan digunakan untuk mengangkat hewan dan gladiator langsung ke arena pertarungan. Sistem bawah tanah ini tidak hanya menunjukkan keahlian teknik Romawi, tetapi juga meningkatkan dramatisasi pertunjukan dengan kejutan-kejutan yang datang dari bawah arena.
Teknologi canggih yang diterapkan dalam hypogeum merupakan salah satu bukti bahwa bangsa Romawi sangat maju dalam hal teknik dan arsitektur. Lift dan sistem katrol yang digunakan di Colosseum adalah keajaiban teknologi yang membuat arena semakin mendebarkan dan menarik bagi penonton.
Kerusakan dan Upaya Pemulihan