Gagasan Marketplace Guru, Solusi Pemerintah dalam Kasus Guru Honorer
- pixabay
Wisata – Pada Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Pemerintah tanggal 24 Mei 2023, Pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Kemendikbudristek, Nadiem Makarim mengemukakan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan guru honorer yang terus berkepanjangan. Melalui gagasan tersebut, pemerintah berencana untuk melaksanakan rekrutmen guru lewat marketplace, sebuah platform yang diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif.
Masalah guru honorer yang tak kunjung usai telah menjadi perhatian serius pemerintah. Beberapa alasan yang menjadi penyebab permasalahan ini terus berulang adalah adanya keterbatasan dalam menggantikan guru yang pindah, berhenti, pensiun atau meninggal. Prosedur perekrutan guru ASN yang terpusat juga menjadi kendala karena kekhawatiran akan ketidaksesuaian jumlah dan kompetensi guru yang diangkat oleh sekolah. Selain itu, pemerintah daerah juga tidak mengajukan formasi guru ASN sesuai kebutuhan sekolah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah pusat yang terdiri dari Kemenbudristek, Kemenpan-RB, Kemendagri dan Kemenkeu telah melakukan berbulan-bulan diskusi intensif. Hasilnya adalah penemuan solusi permanen yang direncanakan akan diimplementasikan pada tahun 2024.
Solusi permanen tersebut didasarkan pada 3 pilar utama.Pertama, diperkenalkan konsep marketplace atau talent pool untuk guru, di mana pasokan guru akan terdiri dari guru honorer yang telah lulus seleksi dan lulus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) pra jabatan.
Kedua, pola perekrutan guru akan dilakukan oleh sekolah. Anggaran dan tunjangan guru ASN akan langsung ditransfer ke rekening sekolah, sehingga sekolah dapat merektut guru ASN kapan saja sesuai dengan formasi yang dibutuhkan. Proses perekrutan hanya dalat dilakukan melalui marketplace dan jika seseorang berhasil direkrut, secara otomatis akan diangkat menjadi ASN. Pembayaran guru juga akan dilakukan melalui sistem, sehingga tidak ada lagi guru honorer yang mendapatkan pembayaran yang tidak memadai.
Ketiga, langkah yang diambil adalah memastikan bahwa sekolah-sekolah yang kurang diminati oleh tenaga guru untuk mengajar akan tetap terisi. Pemerintah akan memberikan beasiswa PPG pra jabatan dengan ikatan dinas kepada mahasiswa yang kemudian akan ditempatkan pada formasi guru yang kurang diminati. Selain itu, para guru di daerah yang khususnya kurang diminati juga akan diberikan insentif berupa kenaikan pangkat cepat.
Diharapkan melalui konsep marketplace guru ini, secara bertahap jumlah guru honorer dapat berkurang dan semua guru dapat memperoleh penghasilan yang layak. Selain itu, solusi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan tersedianya guru yang berkualifikasi di setiap sekolah. Dengan implementasi yang, tepat pemerintah berharap dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih efisien dan merta di seluruh Indonesia.
