Bagaimana Cinta Bisa Mempengaruhi Kebijaksanaan Seseorang? Begini Pandangan Plato

Plato (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator bing/Handoko

Purwokerto, WISATA - Cinta, dalam berbagai bentuknya, selalu menjadi subjek utama dalam diskusi filosofis. Salah satu filsuf yang secara mendalam mengkaji cinta adalah Plato, murid dari Socrates dan guru dari Aristoteles. Dalam pandangan Plato, cinta tidak hanya merupakan perasaan atau hubungan romantis, tetapi juga sebuah kekuatan yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan seseorang. Bagaimana cinta bisa mempengaruhi kebijaksanaan seseorang menurut Plato? Mari kita telaah lebih lanjut.

Warisan Socrates: Bagaimana Pemikirannya Menginspirasi Plato dan Aristoteles?

Pandangan Plato tentang Cinta

Plato menyampaikan pandangannya tentang cinta dalam karya dialognya yang terkenal, "Symposium." Dalam karya tersebut, Plato memperkenalkan konsep "Tangga Cinta" (Ladder of Love) yang menggambarkan perjalanan cinta dari ketertarikan fisik menuju cinta yang murni dan spiritual. Proses ini melibatkan beberapa tahapan:

Dari Socrates ke Aristoteles: Rantai Pemikiran yang Membentuk Peradaban Barat

1.    Cinta Fisik:

o    Tahap pertama adalah ketertarikan terhadap tubuh yang indah. Ini adalah bentuk cinta yang paling mendasar dan sering kali dangkal.

JOMO Sebagai Solusi Stoik untuk Keseimbangan Hidup dengan Sentuhan Etnaprana

2.    Cinta terhadap Jiwa:

o    Pada tahap berikutnya, seseorang mulai menghargai keindahan jiwa dan karakter seseorang. Cinta tidak lagi hanya berdasarkan penampilan fisik, tetapi juga kualitas batin.

Halaman Selanjutnya
img_title