Menulis Buku Susah? Mulailah Dengan Antologi.
- Wisata Viva/Indah Novita Dewi
Makassar, WISATA – Orang-orang yang memiliki hobi menulis biasanya punya impian untuk dapat menulis buku solo suatu saat nanti. Namun mimpi membuat buku solo itu seolah tak teraih karena dihalangi oleh berbagai kendala bernama kesibukan ini itu. Karena menulis buku solo harus fokus dan diimbangi kesabaran yang tinggi.
Para penulis buku senior telah banyak memberikan resep menulis di tengah kesibukan. Mereka bilang tulislah walau hanya satu paragraf perhari. Di akhir tahun, kamu akan memperoleh 365 paragraf yang jika satu halaman adalah 5 paragraf, berarti kamu telah memperoleh 73 halaman draft bukumu. Tinggal menyempurnakannya hingga mencapai jumlah minimal 100 halaman atau sejumlah yang dipersyaratkan oleh penerbit untuk sebuah buku.
Namun tidak semua orang bisa meluangkan waktu untuk menulis satu paragraf setiap hari, walaupun ia mengaku hobi menulis.
Salah satu jalan keluar sebelum mewujudkan mimpi menerbitkan buku solo, adalah menerbitkan antologi. Antologi juga berupa buku yang terdiri dari banyak naskah dari banyak penulis, bisa berupa antologi fiksi maupun non fiksi.
Antologi fiksi dapat berupa kumpulan puisi atau cerpen yang ditulis oleh banyak penulis. Biasanya antologi memiliki tema yang sama sehingga walaupun terdiri dari banyak naskah namun masih ada benang merah yang menyambungkan antar naskah.
Antologi yang berupa kumpulan artikel non fiksi juga ada dan biasanya disebut dengan bunga rampai. Biasanya memuat hasil-hasil penelitian yang dituturkan dengan gaya yang lebih populer.
Membuat antologi akan lebih terasa ringan karena penulis hanya perlu menulis satu puisi/cerpen/artikel yang akan menjadi bagian dari banyak naskah lainnya. Berikut 5 contoh antologi: