Anak Lelaki Tak Boleh Dihiraukan Panjang, Hidupnya Ialah Buat Berjuang: Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Karya Hamka
- Cuplikan Layar
Jakarta, WISATA - "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" adalah salah satu karya sastra paling berpengaruh di Indonesia, ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau lebih dikenal sebagai Buya Hamka. Novel ini tidak hanya menyajikan kisah cinta yang mendalam, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai moral dan filosofi kehidupan. Salah satu kutipan yang paling terkenal dan penuh makna dari novel ini adalah:
"Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang."
Makna Mendalam dari Kutipan Tersebut
Kutipan ini menggambarkan semangat juang yang tak kenal lelah, meskipun menghadapi tantangan besar. Pesan ini mengajarkan kita untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah. Dalam konteks novel, kutipan ini mencerminkan perjuangan tokoh utama, Zainuddin, yang tidak pernah surut meskipun menghadapi berbagai rintangan dalam hidupnya.
Relevansi dengan Kehidupan Modern
Meskipun ditulis pada tahun 1938, pesan dalam kutipan ini tetap relevan hingga saat ini. Di era modern yang penuh dengan tantangan dan persaingan, semangat juang yang ditunjukkan dalam kutipan ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah.
Penerimaan dan Pengaruh Novel