Jason Ranti, Lagunya Begini Nadanya Begitu. Lagu yang Terinspirasi Puisi-Puisi SDD

Jason Ranti bertemu pujaannya, penyair SDD
Sumber :
  • youtube departemen penerangan

Wisata – Apakah sobat wisata mengenal penyanyi bernama Jason Ranti? Jason Ranti adalah penyanyi dan penulis lagu yang lahir pada tanggal 22 Oktober 1984 di Jakarta dari pasangan penerbang dan pramugari udara.

Cinta dalam Pandangan Penyair dan Filsuf Maulana Jalaludin Rumi

Tertarik dengan musik khususnya musik dari alat musik gitar sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, barulah pada saat duduk di bangku SMP ia belajar gitar dengan serius. Kecintaannya pada musik banyak dipengaruhi oleh ibunya yang mengenalkannya dengan musik-musik bagus yang ia dengarkan dari kaset dan CD.

Sempat tergabung dengan sebuah band sebagai gitaris yaitu band Stairway to Zinna, namun kemudian Jason memutuskan untuk nyanyi solo. Album pertamanya rilis tahun 2017 bertajuk ‘Akibat Pergaulan Blues’.

LIRIK LAGU: Tenda Biru yang Dipopulerkan Desy Ratnasari, Melejit di Tahun 1996

Selain mempengaruhi selera bermusik, sang ibu juga mempengaruhi Jason dalam mencintai buku-buku dan sastra. Ia sangat terkesan pada penyair Indonesia Sapardi Djoko Damono (SDD), dan mengeluarkan single yang dipersembahkan untuk sang penyair. Singlenya berjudul Lagunya Begini Nadanya Begitu’, dan hampir seluruh liriknya merupakan potongan-potongan dari puisi karya SDD.

Seperti ini liriknya,

Dua Puisi Cinta Sapardi Djoko Damono, Menggambarkan Ketulusan dan Pengorbanan Cinta

Lagunya Begini, Nadanya Begitu

Berlayar ke Depok di waktu pagi hari

Sambil menulis lirik untuk lagu pop

Bilangnya begini, maksudnya begitu

Kita abadi, yang fana itu waktu

Barangkali hidup adalah doa yang panjang

Tapi oh sayang doanya mesti seragam

Karena tak dapat kuungkapkan kata yang paling cinta

Kupasrahkan saja di dalam dia

Aku tak ingin menangis menerka gerimis

Di sepanjang lorong itu aku tak ada nyali

Oh Pak Sapardi

Aku ingin ngopi dengan sederhana

Di bulan Juni

Dengan murid cantikmu di UI

Ada berita apa hari ini Dian Sastro?

Hidungmu abadi nyaris seperti puisi

Lagunya begini, nadanya begitu

Maknanya tak ada mirip seperti pejabat

Ternyata hatiku hanya selembar daun

Ah sialan, ku mudah terombang-ambing

Tapi kutahu Tuhan 'kan merawat segalanya

Sebab katanya Jakarta itu kasih sayang

Aku tak ingin menangis menerka gerimis

Di sepanjang lorong itu aku tak ada nyali

Oh Pak Sapardi

Ku hanya ingin boti dengan sederhana

Di bulan Juni

Dengan murid cantikmu di UI

Oh Pak Sapardi

Terus terang belakangan kuingin jadi penyair

Karang senjata lawan Taufiq Ismail

Bolak-balik Seven-Eleven, kutulis syair

Sebab kurasa di sana sangat spirituil

Ku tak bisa nulis yang indah

Dan berbunga-bunga

Yang kuingin langsung saja menikam di hati

Ku tak rela kau menangis menerka gerimis

Di sepanjang lorong itu aku tak sanggup lagi

Oh Pak Sapardi

Lihat Ari Reda jualan tiket

Di Cikini

Bikin konser mini merayakan puisi

Oh Pak Sapardi

Doa kami kirim dari sini

Oh cinta kami beri cuma-cuma

Mmm doa kami kirim dari sini

 

Lirik lagunya sangat unik dan sederhana, namun mengandung cinta dan pemujaan pada kebesaran nama seorang SDD. Jason Ranti sendiri sempat bertemu dengan SDD pada Juli 2019 sebelum sang maestro wafat di tahun 2020, dan mengunggah pertemuannya dengan SDD di akun youtubenya, Departemen Penerangan.