CERPEN: Maupora – Pulau Tempat Berkumpulnya Para Pemuja Iblis
- correcto.id
Malang, WISATA – Cerita ini kudengar sejak tahun 2015 yang lalu, ketika aku sedang ada pekerjaan di Pulau Romang. Kudengar langsung dari team leader kami, seorang ekspatriat yang juga pemerhati sosial dan budaya. Waktu itu pekerjaan sudah selesai, dan kami sedang perjalanan menuju pulang. Dari atas geladak yacht yang sedang sandar, kami melihat cahaya terang di langit, entah dari mana asalnya.
“Do you know what that is?” team leader-ku bertanya. Hanya kami berdua yang masih mengobrol waktu itu. Sebagian anggota team lainnya sudah masuk ke dalam kabin – tidur. Waktu itu sekitar pukul satu dini hari.
“Apa itu Pak ?” tanyaku penasaran. Kebetulan diluar pekerjaan, kami punya interest yang sama. Kemudian dia mulai menceritakan legenda itu.
“Cahaya itu sepertinya berasal dari Pulau Maupora. Pulau tempat bertemunya para pemuja iblis.” katanya sambil menerawang. Aku merinding mendengar cerita itu, ditambah dengan melihat ekspresi team leader-ku sewaktu bercerita, yang seolah sedang trance. Tetapi karena keingin tahuanku yang lebih besar, aku tetap diam ditempat, duduk, menyimak. Selanjutnya dia bercerita bahwa pulau karang yang kami lihat itu sebenarnya bukan atol biasa, melainkan sebuah istana. Yang pada waktu tertentu di bulan purnama menjadi tempat berkumpul para pemuja ilmu hitam seluruh dunia.
“Buseet, …”, gumamku saat itu. Namun aku tidak berani berkomentar maupun nyeletuk. Meskipun sangat ingin, karena perairan sekitar pulau karang itu adalah lokasi penelitian selanjutnya. Tempatnya sangat alami, dengan jajaran mangrove yang lebat disepanjang garis pantainya. Selanjutnya dia menceritakan bahwa, sebagian masyarakat takut untuk pergi ke pulau itu. Jadi biasanya hanya peneliti yang pergi kesana atau wisatawan yang suka mengeksplorasi tempat baru, dan orang sekitar yang menyukai tempat-tempat indah di siang hari. Mereka menyebut pulau karang itu “Watupalpiali”, dan Raja ilmu hitam yang duduk di singgasana istana disebut “Suanggi”.