PENARI PENJAGA NEGERI: Meriah, Sajian "Nusantara Memanggil untuk Menari III" - Spesial Imlek

Peserta Parade Kebaya Encim dari Lintas komunitas
Sumber :
  • Penari Penjaga Negeri

Jakarta, WISATA Komunitas Penari Penjaga Negeri menggelar acara untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2576 di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, pada hari Minggu (9/2/2025).

Kali ini, tema yang diambali adalah “Nusantara Memanggil untuk Menari III”.

Acara ini digelar di lantai 3 FX Sudirman Mal Jakarta, dihadiri lebih dari 125 orang dari berbagai usia dengan memakai kebaya dan pakaian bercorak Nusantara.

HOTELPEDIA: Rayakan Tahun Baru Imlek 2576 dengan Pengalaman Makan dan Menginap yang Eksklusif

Menari Tarian Kuno dengan Kebaya Encim, Diinisiasi Sendang Wangi

Photo :
  • Penari Penjaga Negeri

Sendang Wangi selaku ketua Penari Penjaga Negeri mengatakan, acara ini menghadirkan sesi yang komplit, yaitu Bincang Kebangsaan, Workshop Tari dan Parade Kebaya.

“Tujuan acara ini, adalah memperluas wawasan kebangsaan serta merayakan nilai kebhinekaan demi persatuan Indonesia. Kali ini, kami mengajak banyak anak muda untuk terlibat di dalam kepanitiaan. Contohnya, kami melibatkan pelajar SMA sebagai MC acara,” ungkap Sendang Wangi.

PENARI PENJAGA NEGERI: Gelar Syukuran Kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO dengan Menari dan Peragaan Busana

MC Bama dan Felicia Meriahkan Suasana

Photo :
  • Penari Penjaga Negeri

Acara kali ini berlangsung serius, tapi santai dengan gaya kocak dari dua MC pembawa acara dari pelajar SMA, yaitu Bama Marhaendra dan Felicia Kurniawan.

Acara dibuka dengan Bincang Kebangsaan, yang dipandu oleh moderator Prasetya Mahdi, seorang pelajar SMA yang pernah menjadi juara debat.

INSPIRASI: Komunitas Penari Penjaga Negeri Gelar Talkshow, Tari dan Flashmob Hari Batik Nasional

Bincang Kebangsaan oleh SHI - Sahabat Heritage Indonesia

Photo :
  • Penari Penjaga Negeri

Menghadirkan narasumber Anugrah Pratama dari Sahabat Heritage Indonesia (SHI) - sebuah komunitas yang peduli dengan sejarah, kebangsaan dan berbagai heritage Indonesia.

Bincang Kebangsaan, membahas dengan seru tokoh Tionghoa dalam perjuangan Indonesia dan bagaimana proses akulturasi budaya Tionghoa dan budaya Indonesia, khususnya Betawi.

Keseruan acara berlanjut dengan workshop yang dipandu oleh Kartini Kisam, seorang Maestro Tari Betawi.

Kartini Kisam, Maestro Tari Betawi Tampil dalam Workshop Tari

Photo :
  • Penari Penjaga Negeri

Kartini Kisam, adalah seorang tokoh yang pernah menerima banyak penghargaan, diantaranya penghargaaan kategori Pelestari sebagai Seniman Tari Topeng Betawi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2018, serta penghargaan Ikon Prestasi Pancasila 2022 dari BPIP.

Kartini yang dikenal juga sebagai Maestro Tari Topeng Betawi ini, menguasai banyak tari kuno khas Betawi – diantaranya tarian yang nyaris ‘punah’ yaitu Tari Cokek Sipatmo.

Tari ini merupakan tarian yang telah berusia sekitar tiga abad, menggambarkan akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya Indonesia, khususnya Betawi.

Bukan hanya itu, tarian ini diduga kuat, juga menjadi inspirasi penciptaan tari Betawi yang saat ini dikenal masyarakat.

Keriaan Menari bersama Kartini Kisam, Maestro Tari Betawi

Photo :
  • Penari Penjaga Negeri

Sebelum peserta belajar menari tari Cokek Sipatmo, Dahayu Ning Wangi - seorang pelajar SD yang menjadi narator pada acara ini, menjelaskan bagaimana tari ini berkembang pada abad ke-17 atau 18, dan berawal dari fungsinya sebagai pelengkap upacara adat masyarakat Tionghoa yang tinggal di wilayah Batavia atau Jakarta tempo dulu.

Dahayu, Pelajar SD Bacakan Narasi Sejarah Tari Cokek Sipatmo

Photo :
  • Penari Penjaga Negeri

Pada perkembangannya, tari ini kemudian menjadi seni pertunjukan dan penyemarak kegiatan masyarakat.

Tarian ini sempat lama sekali menghilang, kemudian muncul dan dibahas pada Festival Tari Tingkat Nasional tahun 1988 dan ditarikan bersama di Kawasan Kota Tua Jakarta pada tahun 2019.

Oleh karena itu, Penari Penjaga Negeri sebagai komunitas peduli budaya, merasa perlu melestarikan tari Cokek Sipatmo melalui acara “Nusantara Memanggil untuk Menari III” ini.

Acara menari sebagai inti acara, berlangsung dengan seru, dibantu Tantri Wu, guru Tari lulusan sekolah seni ISI jurusan tari, dan para penari Sukesih & Dheres.

Sesuai dengan tema akulturasi Budaya Tionghoa pada Budaya Indonesia, acara ini juga dimeriahkan Parade Kebaya Encim dan Kebaya Kerancang pada sesi terakhir.

Parade kebaya Encim dan Kerancang, diperagakan oleh berbagai komunitas dan organisasi yang peduli dengan isu Kebangsaan, Seni dan Budaya, antara lain KPB (Komunitas Perempuan Berkebaya), SBN (Srikandi Budaya Nusantara), Bunda Milenial, PBIJ (Perempuan Berkebaya Indonesia Jakarta), BAIK (Berbudaya Anak Indonesia dengan Kebaya), Rantika (Remaja Cinta Batik, Wastra & Kebaya), Fatayat NU Bekasi dan PPN (Penari Penjaga Negeri) sendiri.

Komunitas di Acara

Photo :
  • Penari Penjaga Negeri

Rini Kusumawati, seorang pegiat budaya dan penulis buku tentang kebaya menuturkan, ciri khas dari kebaya Encim saat parade Kebaya, “Ada bordiran yang menghiasi sepanjang bagian krah hingga ke bagian depan dan sekeliling bagian panggul dan bagian lengan bawah”.

Rangkaian acara ditutup dengan berfoto bersama dan saling bersalaman.

“Kami sangat bersyukur teman-teman mendukung acara ini. Terima kasih telah saling mendukung,” tutur Heni Widodowati, panitia acara ini.

Sementara Shinta K. Sari dan Ryanti, akhirnya menutup percakapan dengan harapan, “Semoga tari Indonesia semakin dicintai masyarakat”.