Tokoh Utama Konfusianisme: Ajaran, Pengikut, dan Karya-karya Utamanya

Konfusianisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Konfusianisme adalah salah satu sistem filsafat dan ajaran moral terbesar dalam sejarah, yang dipelopori oleh seorang filsuf Tiongkok kuno yang dikenal sebagai Konfusius. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tokoh utama Konfusianisme, pengikut-pengikutnya yang terkenal, serta karya-karya utama yang menjadi landasan ajaran Konfusianisme.

Persamaan dan Perbedaan antara Stoicisme dan Berbagai Filosofi Timur

Konfusius (Kongzi)

Konfusius, atau Kongzi dalam bahasa Tionghoa, adalah tokoh sentral dalam pengembangan Konfusianisme. Ia hidup pada abad ke-6 hingga ke-5 SM di negara Lu, yang sekarang bagian dari Provinsi Shandong, Tiongkok. Konfusius adalah seorang guru, filsuf, dan pemikir moral yang terkenal karena ajaran-ajarannya tentang etika, moralitas, dan tata krama. Karya utamanya adalah "Lunyu" atau Analects, yang berisi catatan tentang perkataan dan tindakan Konfusius yang dikumpulkan oleh murid-muridnya.

Kongzi: "Berbicara Tidak Sama dengan Mengerti"

Pengikut Utama Konfusianisme

1.    Mencius (Mengzi): Mencius adalah salah satu pengikut Konfusianisme yang paling terkenal. Ia hidup sekitar abad ke-4 hingga ke-3 SM dan dikenal sebagai "Guru Kedua" dalam Konfusianisme setelah Konfusius. Mencius mengembangkan dan menginterpretasikan ajaran-ajaran Konfusius, terutama dalam hal sifat dasar manusia yang baik dan pentingnya pemerintah yang adil. Karya utamanya adalah "Mencius", yang berisi dialog-dialog dan ajaran-ajaran moralnya.

Kongzi: "Belajar tanpa Berpikir adalah Sia-sia; Berpikir tanpa Belajar adalah Berbahaya"

2.    Xunzi (Xun Kuang): Xunzi adalah seorang filsuf Konfusianisme yang hidup sekitar abad ke-3 hingga ke-2 SM. Ia dikenal karena pandangannya yang skeptis terhadap sifat dasar manusia yang baik. Menurut Xunzi, manusia secara alami memiliki kecenderungan yang jahat dan perlu dibentuk oleh pendidikan dan disiplin untuk mencapai moralitas yang tinggi. Karya utamanya adalah "Xunzi", yang membahas tentang etika, politik, dan pendidikan.

3.    Zengzi: Zengzi adalah salah satu murid terkenal Konfusius yang juga menjadi pengikut utama Konfusianisme. Ia dikenal karena kesetiaannya terhadap ajaran-ajaran Konfusius dan perannya dalam menyebarkan ajaran Konfusianisme setelah kematian guru mereka. Meskipun tidak banyak karyanya yang tersisa, Zengzi dihormati sebagai salah satu figur penting dalam tradisi Konfusianisme.

Karya-karya Utama dalam Konfusianisme

Selain karya-karya utama tokoh-tokoh utama Konfusianisme, ada beberapa karya klasik lain yang menjadi landasan ajaran Konfusianisme:

1.    Da Xue (The Great Learning): Sebuah teks klasik yang dipercayai sebagai bagian dari kumpulan tulisan yang disusun oleh murid-murid Konfusius. "Da Xue" membahas tentang pentingnya pengetahuan, kesadaran diri, dan kesempurnaan moral sebagai langkah awal menuju pemerintahan yang bijaksana.

2.    Zhong Yong (The Doctrine of the Mean): Salah satu dari Empat Buku Besar Konfusianisme, "Zhong Yong" mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan dan pemerintahan. Teks ini menekankan tentang kebijaksanaan, kesopanan, dan penyeimbangan antara ekstrem-ekstrem.

3.    Lunyu (Analects): Kumpulan kutipan dan dialog-dialog antara Konfusius dan murid-muridnya. "Lunyu" adalah salah satu karya utama Konfusianisme yang menjadi sumber utama ajaran dan filosofi Konfusius.

Kesimpulan: Warisan Ajaran Konfusianisme

Tokoh-tokoh utama Konfusianisme dan karya-karya utama mereka telah membentuk landasan ajaran dan filosofi Konfusianisme selama ribuan tahun. Meskipun telah berabad-abad berlalu sejak zaman Konfusius, warisan mereka masih hidup dan terus memengaruhi budaya dan masyarakat Tiongkok, serta dunia pada umumnya. Ajaran-ajaran tentang moralitas, kebajikan, dan tata krama yang ditemukan dalam karya-karya Konfusianisme tetap relevan dan berharga dalam menjelajahi makna kehidupan dan membangun masyarakat yang lebih baik.