Amerika Curiga Terhadap Pertemuan Delegasi Korut-Iran Terkait Kerjasama Senjata
- tvonews.com
Malang, WISATA - Kunjungan delegasi ekonomi Korea Utara ke Iran telah menimbulkan kecurigaan dari pihak Amerika Serikat terkait kemungkinan kerjasama dalam program senjata. Kedatangan delegasi tersebut di tengah hubungan yang jarang terjadi antara kedua negara tersebut, mengundang pertanyaan tentang tujuan sebenarnya dari pertemuan tersebut.
Delegasi yang dipimpin oleh Menteri Hubungan Ekonomi Eksternal Korea Utara, Yun Jong-ho, meninggalkan Pyongyang menuju Iran, demikian dilaporkan oleh Kantor Berita Pusat Korea pada Rabu lalu. Pertemuan ini menimbulkan kecurigaan karena merupakan kunjungan resmi pertama antara kedua negara sejak tahun 2019.
Pada tahun 2019, pertemuan terakhir antara Korea Utara dan Iran melibatkan Pak Chol-min, wakil ketua Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara, yang berkunjung ke Iran untuk membahas potensi kerja sama. Laporan Badan Intelijen Pertahanan AS pada tahun yang sama menunjukkan bahwa rudal balistik Shahab-3 Iran diduga dikembangkan berdasarkan rudal Rodong jarak menengah milik Korea Utara.
Selain itu, rudal Khorramshahr yang dikembangkan oleh Iran juga diduga terkait secara teknis dengan rudal Musudan Korea Utara. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa Korea Utara mungkin mencari bantuan dari Iran dalam hal teknologi rudal, termasuk rudal balistik berbahan bakar padat.
Adapun pada bulan Februari, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Shin Won-sik, mengungkapkan bahwa Korea Utara telah mengirim sekitar 6.700 kontainer berisi amunisi ke Rusia sejak Juli 2023 sebagai bagian dari dukungan mereka terhadap konflik di Ukraina. Hal ini memunculkan dugaan bahwa Iran juga telah menyediakan drone untuk mendukung Rusia dalam konflik tersebut.
Korea Utara dan Iran telah menjalin hubungan dekat sejak 1973, terutama dalam konteks sanksi internasional terhadap program senjata keduanya. Selama perang antara Iran dan Irak pada tahun 1980-1988, keduanya diduga melakukan pertukaran suku cadang dan teknologi rudal balistik.
Kunjungan delegasi Korea Utara ke Iran menimbulkan spekulasi bahwa selain kerja sama ekonomi, keduanya juga mungkin berupaya memperdalam kerja sama militer, terutama dalam konteks konflik antara Rusia dan Ukraina. Hal ini membuka kemungkinan bahwa teknologi militer dari Korea Utara dapat digunakan oleh Iran dalam konflik regional, seperti serangan rudal terbaru Iran ke Israel.