Pelepasliaran Orang Utan di Suaka Margasatwa Siranggas, Selamat Kembali Ke Hutan, Rongring.

Orang utan di habitatnya
Sumber :
  • Pexels/Brett Jordan

Sumatera Utara, WISATA - Orang utan adalah kera besar yang berasal dari hutan hujan Indonesia dan Malaysia. Saat ini orang utan hanya ditemukan di sebagian Kalimantan dan Sumatera. Orang utan Sumatera memiliki nama latin Pongo abelii dan termasuk hewan yang keberadaannya terancam/kritis. 

Transformasi Digital Melalui Program Digital Leadership Academy

Penyebab utama terancamnya populasi orang utan adalah konfliknya dengan manusia. Manusia melakukan perburuan liar, membunuh orang utan yang dianggap merusak tanaman, melakukan perdagangan hewan illegal, dan melakukan deforestasi sehingga merusak habitat orang utan.

Tentu saja selain manusia yang jahat terhadap orang utan, ada pula orang-orang dalam pemerintahan dan lembaga konservasi yang mendedikasikan diri untuk penyelamatan orang utan.

Optimisme Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Negara Maju 2045

Baru-baru ini tepatnya akhir Desember 2023, Balai Besar KSDA Sumatera Utara melaksanakan pelepasliaran orang utan Sumatera bernama Rongring ke kawasan Suaka Margasatwa Siranggas. Rongring adalah orang utan betina dewasa dengan berat 33,34 kg dan usia jelang 30 tahun yang diselamatkan karena menjadi korban akibat konflik dengan penduduk di Kabupaten Langkat yang masuk dalam wilayah bufferzone Taman Nasional Gunung Leuser.

Saat diselamatkan, kondisi Rongring sangat mengenaskan dengan berat hanya 21,36 kg, ruas jari telunjuk kiri patah, badan kurus, rambut kusam, gizi buruk, cacingan, dan ditemukan peluru senapan angina sebanyak 4 buah di tangan dan kakinya. Rongring dipulihkan kondisinya di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orang Utan (PKRO) Batu Mbelin, Sibolangit.

JAKARTA: Jelajah Jalur Rempah, Susuri Jejak Sejarah Kejayaan Rempah

Pelepasliaran satwa orang utan ini merupakan hal penting karena alam liar adalah satu-satunya tempat yang ideal untuknya. Pemilihan Suaka Margasatwa Siranggas telah melalui berbagai pertimbangan antara lain: areal ini merupakan habitat alami orang utan Sumatera dan telah dilakukan survei kelayakan.

Kegiatan pelepasliaran Rongring dilaksanakan oleh Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), Yayasan Orang utan Sumatera Lestari – Orang utan Information Centre (YOSL-OIC), Tangguh Hutan Khatulistiwa (Tahukah) dan Centre for Orang utan Protection (COP).

Semoga Rongring betah di tempat barunya dan bertemu dengan banyak teman di sana. Kejadian konflik antara satwa liar dan manusia seharusnya tidak terjadi lagi, sebab pemerintah dan LSM yang terlibat pasti telah melakukan  sosialisasi dan peringatan pada masyarakat sekitar untuk peduli pada orang utan. Jikapun ada orang utan yang masuk ke kebun atau ke lingkungan pemukiman penduduk, dapat langsung menghubungi pihak berwenang seperti BBKSDA Sumatera Utara dan tidak keburu main hakim sendiri.

Area Suaka Margasatwa dapat dikunjungi umum, namun dengan aturan yang ketat. Jadi, kamu yang ingin ketemu Rongring boleh mengunjungi Suaka Margasatwa Siranggas. Siapa tahu, bisa melihat Rongring berayun-ayun di dahan pepohonan yang tinggi.

Sumber: ksdae.menlhk.go.id