Hari Bahasa Arab Sedunia, Ahlan Wa Sahlan, Syukron
- Pexels/Mona Termos
Makassar, WISATA – Selamat Hari Bahasa Arab Sedunia atau World Arabic Language Day (WALD) yang diperingati hari ini, 18 Desember. Mengapa tanggal 18 Desember diperingati sebagai Hari Bahasa Arab Sedunia? Penjelasannya cukup panjang.
Pada tanggal 18 Desember 1973, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Bahasa Arab sebagai bahasa resmi keenam organisasi PBB. Mengapa Bahasa Arab dijadikan bahasa resmi, sebab Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Bahasa Arab digunakan setiap hari oleh lebih dari 400 juta orang. Sebagian mungkin saja orang Muslim Indonesia yang sudah terbiasa berinteraksi dengan Al Qur’an, kitab sucinya yang menggunakan Bahasa Arab.
Walaupun Bahasa Arab telah dijadikan bahasa resmi sejak lama, namun baru pada tanggal 18 Desember 2012, ditetapkan menjadi Hari Bahasa Arab Sedunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Selain Bahasa Arab, yang sudah menjadi bahasa resmi PBB adalah Bahasa Inggris, Bahasa Cina, Bahasa Spanyol, Bahasa Perancis, dan Bahasa Rusia.
Pada Hari Bahasa Arab Sedunia, UNESCO mendorong semua orang untuk merayakan tidak hanya bahasa namun juga budaya dan menekankan betapa kita membutuhkan perspektif yang beragam untuk perdamaian yang langgeng.
Bahasa Arab setara dengan bahasa lainnya sehingga mempelajari Bahasa Arab bukan hanya penting untuk umat Islam namun juga umat lainnya. Belajar Bahasa Arab bukan hanya karena itu bahasa pada kitab suci namun juga didasari pemahaman bahwa ini bahasa yang digunakan oleh 400 juta orang.
Dengan menguasai Bahasa Arab juga kita dapat menjadi tenaga kerja di negara-negara Timur Tengah. Jadi kearab-araban itu nggak papa, karena keinggris-inggrisan pun biasa. Sebuah bahasa itu wujud budaya, karena itu memahami suatu bahasa berarti siap mempelajari budaya yang secara natural terkondisikan beragam di setiap tempat.
Keunggulan Bahasa Arab menurut PBB adalah keragaman bentuknya, klasik atau dialek, ekspresi lisan dan kaligrafi puitis, memiliki estetika yang memukau. Bahasa Arab dalam sejarahnya mengungkapkan kekayaan hubungannya dengan bahasa-bahasa lain. Bahasa Arab juga menjadi katalisator dalam mendorong penyebaran ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dan Romawi ke Eropa pada masa renaisans.
