WOLBACHIA: Masyarakat Tetap Sambut Positif Wolbachia

Yogyakarta, WISATA – Center for Tropical Medicine FK-KMK UGM mengadakan seminar mengenai nyamuk ber-Wolbachia.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, (30/11/2023) bertempat di Auditorium FK-KMK UGM, bertujuan untuk mengenalkan Wolbachia kepada masyarakat luas dan merupakan selebrasi 12 tahun riset nyamuk ber-Wolbachia di Yogyakarta.

Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Yogyakarta, Rubangi, menjelaskan, Kota Yogyakarta merupakan daerah endemi demam berdarah setiap tahun yang biasanya, kasusnya selalu paling tinggi se-Provinsi Derah Istimewa Yogyakarta.

Hal tersebut dikarenakan mobilitas Kota Yogyakarta yang tinggi, dengan banyaknya penduduk dari kabupaten lain yang bekerja di Kota Yogyakarta.

“Sebenarnya Kota Yogyakarta sudah mempunyai program untuk mengendalikan demam berdarah dan pelepasan nyamuk ber-Wolbachia itu, kami anggap sebagai program pelengkap. Jadi program ini tidak mempengaruhi program yang sudah berjalan”, tuturnya.

Anto Sudadi, selaku Kepala Dukuh Kronggahan II Kalurahan Trihanggo Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, menyatakan, dulunya angka kasus demam berdarah selalu tinggi, sehingga selalu membuat warga panik, yang kemudian meminta untuk dilakukan fogging secara masal.

Tahun 2011 ketika Center for Tropical Medicine FK-KMK UGM masuk ke Padukuhan Kronggahan, pada awalnya mengenalkan tentang kesehatan lingkungan dan beberapa jenis nyamuk yang ada di sekitar.

Halaman Selanjutnya

Sosialisasi pengenalan nyamuk ber-Wolbachia dilakukan pada tahun 2013 kepada masyarakat secara menyeluruh, sehingga pada tahun 2014 nyamuk ber-Wolbachia mulai dilepaskan di Padukuhan Kronggahan.