BMKG: Kebumen, Salah Satu Zona Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia, Waspadalah

Ilustrasi Tsunami
Sumber :
  • pixabay/Schäferle

Kebumen, WISATA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya terus menggencarkan pelaksanaan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami (SLG) di seluruh penjuru Indonesia.

Menurutnya, literasi kebencanaan masyarakat harus terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkelanjutan, guna meminimalkan risiko gempa bumi dan tsunami yang mengintai banyak wilayah pesisir Indonesia.

"SLG yang kali ini difasilitasi oleh Stasiun Geofisika Banjarnegara menjadi strategi kami (BMKG-red) mewujudkan zero victim di wilayah-wilayah yang rawan gempa bumi dan tsunami. Menekan potensi resiko pada tingkat minimal, selain inovasi teknologi yang terus dikembangkan oleh BMKG," ungkap Dwikorita Karnawati saat gelaran SLG di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (30/9/2023).

Prakiraan Cuaca Daerah Istimewa Yogyakarta, Tanggal 7 Juli 2024

BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami

Photo :
  • bmkg.go.id
Dwikorita menyebut, literasi kebencanaan masyarakat harus diperkuat. Terlebih di era disrupsi informasi seperti sekarang ini, banyak sekali disinformasi maupun berita bohong yang beredar di tengah masyarakat dan menimbulkan keresahan juga kepanikan.

Mantan Rektor UGM ini menambahkan, Pemeritah Daerah di sepanjang selatan Jawa harus terus meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami.

Penyediaan, penambahan, dan perbaikan jalur-jalur evakuasi, menjadi salah satu langkah tepat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Dwikorita menjelaskan, Kabupaten Kebumen merupakan salah satu zona potensi gempa dan tsunami di Indonesia, karena posisinya yang berhadapan langsung dengan zona megathrust Selatan Jawa, yang memiliki potensi magnitude maksimum M 8,7.

Sumber gempa megathrust ini berada di zona subduksi yang merupakan tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia di dasar laut Samudra Hindia Selatan Kebumen.

Pemodelan Penjalaran Gelombang Tsunami akibat gempa dengan skenario tersebut, kata Dwikorita, diperkirakan mencapai 14-18 meter di Kabupaten Kebumen, dengan waktu tiba di pesisir pantai sekitar 38-46 menit.

Dampak guncangan akibat gempa tersebut, diperkirakan mencapai VII-VIII MMI, yang berarti merupakan guncangan yang kuat hingga sangat kuat dan dapat mengakibatkan kerusakan sedang, hingga berat.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi V, Lasmi Indaryani menyambut baik gelaran SLG yang diinisiasi oleh BMKG tersebut.

Menurutnya, Kebumen dan daerah di sepanjang Selatan Jawa sangat membutuhkan SLG untuk meminimalisir jatuhnya korban apabila sewaktu-waktu gempa bumi dan tsunami terjadi.

"Gempa dan tsunami adalah kehendak Tuhan. Karena tidak dapat diprediksi, maka mau tidak mau, suka tidak suka harus siap. Kesiapan ini harus disertai dengan edukasi melalui SLG ini," pungkasnya.

Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) diadakan selama dua hari mulai 30 September - 1 Oktober 2023. Kegiatan itu diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti TNI, Polri, BASARNAS, SATPOL PP, PMI, perwakilan SKPD, Kecamatan, Kelurahan/Desa, relawan dan masyarakat umum.

(Sumber: bmkg.go.id)