Rupiah Melemah Tajam! Sentimen Perang Dagang Trump Picu Anjloknya Nilai Tukar ke Rp 16.958 per Dolar AS

Rupiah Makin Terpuruk
Sumber :
  • pixabay

Sentimen Risk-Off Bayangi Pasar Negara Berkembang

INFO FILM TV dan OLAHRAGA HARI INI: Ada Gitty Srinita, Tom Hardy, Johan Saimima, dan Warkop DKI

Efek domino dari perang dagang ini langsung terasa di pasar keuangan global. Ketidakpastian meningkat tajam, dan pelaku pasar mulai beralih ke aset-aset aman seperti dolar AS dan emas. Fenomena ini disebut sebagai sentimen risk-off, yaitu ketika investor menarik dana dari aset berisiko tinggi di negara berkembang untuk dialihkan ke aset aman di negara maju.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang paling banyak menarik investasi portofolio, ikut terdampak oleh aliran modal keluar. Akibatnya, permintaan terhadap rupiah menurun, sementara permintaan terhadap dolar AS meningkat, memicu depresiasi nilai tukar.

Tak Bisa Move On! Korea Masih Harapkan Megawati Hangestri Kembali Usai Tinggalkan Red Sparks

“Ini bukan soal fundamental ekonomi Indonesia yang buruk, tapi murni karena faktor eksternal yang sangat kuat,” tambah Lukman.

Proyeksi Hari Ini: Rentang Rp 16.750–Rp 16.950 per Dolar AS

Efek Megatron! Baru Seminggu Gabung, Megawati Bikin Manisa BBSK Jadi Klub Voli Paling Populer di Dunia

Dalam proyeksinya, Lukman memperkirakan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar AS kemungkinan akan terus berlanjut dalam rentang Rp 16.750 hingga Rp 16.950 per dolar AS sepanjang hari ini. Jika tekanan sentimen global terus berlangsung, maka tak tertutup kemungkinan nilai tukar menembus level psikologis Rp 17.000 per dolar dalam waktu dekat.

Kondisi ini menjadi perhatian serius, mengingat nilai tukar yang terlalu lemah dapat berdampak pada inflasi, terutama untuk barang-barang impor dan kebutuhan pokok yang bahan bakunya didatangkan dari luar negeri.

Halaman Selanjutnya
img_title