INFO HAJI: Pengalaman Masuk ke Asrama Haji Pondok Gede (Bagian-1)
- Christiyanto
Kata maaf meluncur deras dari mulut kami, atas kesalahan yang telah kami perbuat. Juga ucapan terima kasih atas kebaikan-kebaikan yang keluarga dan para tetangga berikan selama ini.
Dari kawasan Jatiwaringin, kami kenakan batik haji. Saya memakai peci hitam dan celana warna hitam. Sementara istri memakai kerudung putih dan bawahan hitam. Di Jatiwaringin, setelah melakukan salat safar, kami pun menumpahkan air mata yang tersisa dan berfoto ria.
Kami meluncur ke Asrama Haji Pondok Gede melalui jalan tol, Alhamdulillah, lancar jaya. Agak tersendat ketika sudah mendekati Asrama Haji.
Akhirnya kami tiba di Asrama Haji. Sebagian jemaah haji sudah datang dengan berbagai tanda syal di lehernya. Kami dari rombongan Kramat Jati memakai syal paduan warna merah tua, krem dan biru. Kami melihat sejumlah orang yg memakai syal yang sama. Selanjutnya kami langsung masuk ke area asrama.
"Kopernya ditinggal di sini saja, nanti petugas yang ngurus", ujar petugas di pintu masuk.
Kami langsung membaur dengan ratusan jemaah haji lainnya di Gedung Serba Guna 2 untuk pengecekan kesehatan, penyerahan paspor dan pembagian living cost.
"SPMA (Surat Perintah Masuk Asrama – red.) istri saya belum distempel Kemenag, dimana ya minta stempel?”, Tanya saya kepada jemaah lainnya.